KPUD Sergai dinilai mulai tak netral. Hal itu tercetus dari protes sejumlah orang yang tidak terima adanya perbedaan versi alat peraga kampanye (APK). Di mana untuk baliho salah satu calon, terdapat tanda contreng, sedangkan yang lain tidak ada.
Pantauan Posmetro Medan di Kelurahan Tualang, Kecamatan Perbaungan, Sergai, ada terlihat baliho keempat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sergai yang akan bertarung pada 9 Desember mendatang.
Namun di antara baliho yang telah berdiri itu, ada ditemukan keganjilan. Di mana di Baliho bergambar pasangan Syahdan di nomor urut 2, ada tanda ceklis di atas gambar. Sementara di tiga baleho paslon lainnya, tanda itu tidak ada.
Apakah ini kesalahan cetak, atau ada unsur kesengajaan dari KPUD Sergai sebagai penyedia? Yang pasti, temuan ini telah menimbulkan kebingungan dan protes. Banyak yang berasumsi dan menduga bahwa ppihak KPUD Sergai telah berpihak ke paslon tersebut.
Mendengar kabar adanya tanda coblos paku di baleho no urut 2 tersebut, paslon no 4 Soekirman-Darma Wijaya mengaku terheran-heran. ’’Saya tidak tahu itu ada. Kalau tidak ada pertanyaan mengenai itu kepada saya, saya memang tidak mengetahuinya,’’ ucap Soekirman pada Posmetro Medan.
Ditemui secara terpisah, Ketua KPUD Sergai, M Sopian yang disinggung tentang adanya temuan yang berujung tudingan-tudingan miring itu, langsung membantah mereka berpihak. “Kesalahan pada bahan kampanye yang banyak dipertanyakan masyarakat itu, bukanlah kesalahan yang mutlak dilakukan KPU,” kata dia.
Dia menegaskan, sebelum KPU Sergai memberikan bahan kampanye tersebut, para tim pasangan calon memberikan softcopy gambar paslon seluruhnya. “Dan itu telah kita periksa dengan baik. Namun adanya tanda paku tersebut, bukanlah kesalahan. Jika pasangan calon lain ingin juga untuk ikut memasang seperti gambar paslon dengan nomor urut 2 tersebut, semua sah-sah saja,” katanya.
Dia juga menerangkan, kesalahan yang mutlak ialah kesalahan yang disengaja dengan cara menjelek-jelekkan satu dengan yang lain pasangan calon, memberikan isu-isu yang dapat membuat keributan. “Hal-hal yang begini yang melanggar aturan dari KPU,” katanya.(Redha)
Mendengar kabar adanya tanda coblos paku di baleho no urut 2 tersebut, paslon no 4 Soekirman-Darma Wijaya mengaku terheran-heran. ’’Saya tidak tahu itu ada. Kalau tidak ada pertanyaan mengenai itu kepada saya, saya memang tidak mengetahuinya,’’ ucap Soekirman pada Posmetro Medan.
Ditemui secara terpisah, Ketua KPUD Sergai, M Sopian yang disinggung tentang adanya temuan yang berujung tudingan-tudingan miring itu, langsung membantah mereka berpihak. “Kesalahan pada bahan kampanye yang banyak dipertanyakan masyarakat itu, bukanlah kesalahan yang mutlak dilakukan KPU,” kata dia.
Dia menegaskan, sebelum KPU Sergai memberikan bahan kampanye tersebut, para tim pasangan calon memberikan softcopy gambar paslon seluruhnya. “Dan itu telah kita periksa dengan baik. Namun adanya tanda paku tersebut, bukanlah kesalahan. Jika pasangan calon lain ingin juga untuk ikut memasang seperti gambar paslon dengan nomor urut 2 tersebut, semua sah-sah saja,” katanya.
Dia juga menerangkan, kesalahan yang mutlak ialah kesalahan yang disengaja dengan cara menjelek-jelekkan satu dengan yang lain pasangan calon, memberikan isu-isu yang dapat membuat keributan. “Hal-hal yang begini yang melanggar aturan dari KPU,” katanya.(Redha)