[caption id="attachment_42142" align="aligncenter" width="354"]
Para penumpang Lion Air mengamuk di KNIA[/caption]
Tidak kunjung diberangkatkan sejak siang hingga malam membuat ratusan calon penumpang maskapai Lion Air JT 902 tujuan Bandung habis kesabaran. Mereka mengamuk dan protes di kantor duty manajer yang terletak di lantai III Bandara Kualanamu pada Sabtu (24/10) sekira pukul 19.30 Wib.
Caswin salah seroang calon penumpang mengaku sudah delapan jam menunggu keberangkatan. Dirinya pun mengaku sudah menunggu sejak pukul 13.00 Wib namun hingga pukul 19.30 Wib tidak ada kepastian dari pihak Lion Air. “Kami diterlantarkan di sini. Kompensasi pun hanya makan nasi. Itupun tak bagus,” ujarnya dengan nada tinggi.
Diterangkan Caswin, jadwal penerbangan mereka sudah dua kali ditunda. Pertama setelah tidak jadi berangkat pukul 13.00 Wib , keberangkatan ditunda hingga pukul 16.00 Wib. Namun hingga pukul 18.00 Wub keberangkatan kembali ditunda hingga pukul 18.00 wib.
Tidak kunjung diberangkatkan sejak siang hingga malam membuat ratusan calon penumpang maskapai Lion Air JT 902 tujuan Bandung habis kesabaran. Mereka mengamuk dan protes di kantor duty manajer yang terletak di lantai III Bandara Kualanamu pada Sabtu (24/10) sekira pukul 19.30 Wib.
Caswin salah seroang calon penumpang mengaku sudah delapan jam menunggu keberangkatan. Dirinya pun mengaku sudah menunggu sejak pukul 13.00 Wib namun hingga pukul 19.30 Wib tidak ada kepastian dari pihak Lion Air. “Kami diterlantarkan di sini. Kompensasi pun hanya makan nasi. Itupun tak bagus,” ujarnya dengan nada tinggi.
Diterangkan Caswin, jadwal penerbangan mereka sudah dua kali ditunda. Pertama setelah tidak jadi berangkat pukul 13.00 Wib , keberangkatan ditunda hingga pukul 16.00 Wib. Namun hingga pukul 18.00 Wub keberangkatan kembali ditunda hingga pukul 18.00 wib.
“Siapa yang tidak marah kalau diperlakukan begini? Menurut informasi yang kami terima, kami tidak kunjung berangkat karena kabut asap. Padahal sepengetahuan kami, di Bandung tidak ada kabut asap dan lancar-lancar saja di sana," ketusnya.
Alasan itu menurutnya tidak masuk akal, sebab pesawat lain tujuan Bandung bisa terbang. Sementara pesawat yang hendak mereka tumpangi tidak bisa dengan alasan kabut asap. Maka besar dugaan mereka alasan yang disampaikan maskapai lion air adalah klise.
Sementara, Chif Lion Air Roby yang hadir didalam keributan tersebut, menjelaskan, terjadinya keterlambatan tujuan Bandung akibat cuaca buruk (asap) yang berubah-ubah. “Keterlambatan akibat kabut asal. Bahkan terjadi pengalihan (Divert) ke Banda Aceh dan Batam. Tidak hanya itu pesawat JT 902 sudah datang namun karena kabut asap, terpaksa berputar-putar dan divert ke Bandara Aceh," terangnya.
Meskipun begitu , menurut Roby jika cuaca membaik pihaknya akan menerbangkan para penumpang. “Jika perubahan cuaca yang baik, kita akan memberangkatkan para penumpang sampai ke bandara tujuan," tegasnya meyakinkan para penumpang.
Amatan wartawan di lokasi, sempat terjadi perang mulut antara karyawan maskapai Lion Air dengan calon penumpang yang kesal. Untungnya kemarahan ratusan calon penumpang pesawat dapat diredam aparat keamanan bandara yang berjaga –jaga. Selanjutnya mediasi antara calon penumpang dengan pihak maskapai Lion Air dilakukan.
Setelah dilakukan mediasi oleh Duty Manajer Indra Lubis, pihak maskapai Lion Air akhirnya berjanji memberikan kompensasi kepada para calon penumpang sebesar Rp 300 ribu dan mereka di terbangkan dengan pesawat berikutnya.
Setelah mendengar jawaban tersebut, sekira pukul 19.45 Wib ketegagan pun reda akhirnya penumpang memasuki ruang tunggu untuk jadwal penerbangan berikutnya.(walsa)
Alasan itu menurutnya tidak masuk akal, sebab pesawat lain tujuan Bandung bisa terbang. Sementara pesawat yang hendak mereka tumpangi tidak bisa dengan alasan kabut asap. Maka besar dugaan mereka alasan yang disampaikan maskapai lion air adalah klise.
Sementara, Chif Lion Air Roby yang hadir didalam keributan tersebut, menjelaskan, terjadinya keterlambatan tujuan Bandung akibat cuaca buruk (asap) yang berubah-ubah. “Keterlambatan akibat kabut asal. Bahkan terjadi pengalihan (Divert) ke Banda Aceh dan Batam. Tidak hanya itu pesawat JT 902 sudah datang namun karena kabut asap, terpaksa berputar-putar dan divert ke Bandara Aceh," terangnya.
Meskipun begitu , menurut Roby jika cuaca membaik pihaknya akan menerbangkan para penumpang. “Jika perubahan cuaca yang baik, kita akan memberangkatkan para penumpang sampai ke bandara tujuan," tegasnya meyakinkan para penumpang.
Amatan wartawan di lokasi, sempat terjadi perang mulut antara karyawan maskapai Lion Air dengan calon penumpang yang kesal. Untungnya kemarahan ratusan calon penumpang pesawat dapat diredam aparat keamanan bandara yang berjaga –jaga. Selanjutnya mediasi antara calon penumpang dengan pihak maskapai Lion Air dilakukan.
Setelah dilakukan mediasi oleh Duty Manajer Indra Lubis, pihak maskapai Lion Air akhirnya berjanji memberikan kompensasi kepada para calon penumpang sebesar Rp 300 ribu dan mereka di terbangkan dengan pesawat berikutnya.
Setelah mendengar jawaban tersebut, sekira pukul 19.45 Wib ketegagan pun reda akhirnya penumpang memasuki ruang tunggu untuk jadwal penerbangan berikutnya.(walsa)