Ternyata AirNav Indonesia Kantor Cabang Medan di Bandara Kualanamu tidak mengetahui jika helikopter tipe EC 130 dengan register PK BKA milik PT Penerbangan Angkasa Semesta yang hilang kontak pada Minggu (10/10) siang lalu ini terbang dari Samosir menuju Bandara Kualanmu.
Hal ini ditegaskan oleh GM AirNav Indonesia Kantor Cabang Medan Suharyoko pada Selasa (13/10) siang menjelaskan bahwa pihaknya hanya mengetahui bahwa helikopter yang hilang kontak terbang dari Bandara Kualanamu ke Samosir ," dari KNO ke Samosir sekira pukul 09.25 Wib kita tahu , tapi dari Samosir ke KNO kita tidak tahu ," jelasnya.
Diterangkan Suharyoko jika pihaknya mendapatkan informasi ada penerbangan helikopter tersebut sekira pukul 13.26 Wib dari pihak perusahaan ," kita tahu dari pihak perusahaan bahwa ada helikopter terbang dari Samosir menuju bandara Kualanamu , karena sudah lama hilangnya dilakukan tindakan inserva sekira pukul 15.00 Wib fuel diperkirakan habis. Tidak lapor dimungkinkan masih jauh ," terangnya.
Lanjutnya jika ada unit Air Traffic Service ( ATS) harus ada flight plan ( rencana terbang) namun jika tidak ada ATS maka bisa berkomunikasi lewat telepon. Namun Suharyoko tidak bersedia berkomentar terkait izin terbang helikopter yang hilang kontak ," idealnya sebelum perbatasan AirNav Indonesia kantor cabang Medan dengan wilayah lain harus melapor ," ujar Suharyoko tanpa merincikan berapa jauh jarak helikopter dari bandara Kualanamu harus melapor. (Walsa)
Hal ini ditegaskan oleh GM AirNav Indonesia Kantor Cabang Medan Suharyoko pada Selasa (13/10) siang menjelaskan bahwa pihaknya hanya mengetahui bahwa helikopter yang hilang kontak terbang dari Bandara Kualanamu ke Samosir ," dari KNO ke Samosir sekira pukul 09.25 Wib kita tahu , tapi dari Samosir ke KNO kita tidak tahu ," jelasnya.
Diterangkan Suharyoko jika pihaknya mendapatkan informasi ada penerbangan helikopter tersebut sekira pukul 13.26 Wib dari pihak perusahaan ," kita tahu dari pihak perusahaan bahwa ada helikopter terbang dari Samosir menuju bandara Kualanamu , karena sudah lama hilangnya dilakukan tindakan inserva sekira pukul 15.00 Wib fuel diperkirakan habis. Tidak lapor dimungkinkan masih jauh ," terangnya.
Lanjutnya jika ada unit Air Traffic Service ( ATS) harus ada flight plan ( rencana terbang) namun jika tidak ada ATS maka bisa berkomunikasi lewat telepon. Namun Suharyoko tidak bersedia berkomentar terkait izin terbang helikopter yang hilang kontak ," idealnya sebelum perbatasan AirNav Indonesia kantor cabang Medan dengan wilayah lain harus melapor ," ujar Suharyoko tanpa merincikan berapa jauh jarak helikopter dari bandara Kualanamu harus melapor. (Walsa)