[caption id="attachment_41286" align="aligncenter" width="427"]
Tampak kru Helikopter carteran EC 130 dengan registrasi PK BKA sebelum lepas landas (take off) dari Helipad Desa Siparmahan, Harian, Samosir menuju KNIA.[/caption]
Kembali ditemukannya bantalan kursi di pencarian hari keenam ini oleh tim gabungan TNI/Polri, Tim SAR dan masyarakat sekitar di peraian Danau Toba terhadap Helikopter EC130 regiter PK- BKA tujuan Bandara Kualanamu, memberikan keyakinan kepada keluarga penumpang yang belum ditemukan hingga hari ini, bahwa keluarganya masih dalam keadaan selamat.
Tampak kru Helikopter carteran EC 130 dengan registrasi PK BKA sebelum lepas landas (take off) dari Helipad Desa Siparmahan, Harian, Samosir menuju KNIA.[/caption]Kembali ditemukannya bantalan kursi di pencarian hari keenam ini oleh tim gabungan TNI/Polri, Tim SAR dan masyarakat sekitar di peraian Danau Toba terhadap Helikopter EC130 regiter PK- BKA tujuan Bandara Kualanamu, memberikan keyakinan kepada keluarga penumpang yang belum ditemukan hingga hari ini, bahwa keluarganya masih dalam keadaan selamat.
Ahmad Wahyu Solihin ( 23), warga Dusun III, Perumahan Tamora Elok, Blok C No. 10, Desa Bandar Labuhan, Kecamatan Tanjung Morawa, Putra Sulung Suginto penumpang Helikopter EC130 PK-BKA Samosir –KNO, menurutnya pihak keluarganya tetap optimis ayahnya masih selamat begitu juga dengan lainya.
Optimisme itu muncul menurutnya, karena adanya temuan bantalan dan kursi mengapung diperairan Danau Toba.” Saya yakin orang tua saya masih selamat, ia bisa meraih bantalan yang ada di Helikopter itu, kemudian digunakanya untuk menyelamatkan diri.”Hal ini dijelaskannya saat ditemui di Lantai III Bandara Kualanamu saat bertolak ke Jakarta untuk berangkat kerja.
Dijelaskannya sejauh ini kekahawatiran mereka tidak ada, ini dibuktikan semua keluarga sudah mulai beraktipitas, termasuk tiga adiknya juga sudah mulai sekolah. Begitu juga Ibunya .”Optimis saja, bahwa orang tua saya masih selamat, mudah-mudahan cepat ditemukan Tim SAR”ucapnya lagi.
Disoal hal yang terburuk bila terjadi, anak pertama Suginto ini mengaku tetap biasa saja berserah kepada Tuhan.”Kita serahkan saja, mudah-mudahan ayah selamat, dan cepat ditemukan.Terangnya lagi
Ia juga selama lima hari orang tuanya belum ditemukan firasat dan mimpi juga tidak ada baik pada dirinya dan keluarga lainya. Biasa saja, tidak ada firasat apa-apa, kami masih optimis selamat,.Hanya saja, mungkin sampai sejauh ini belum ditemukan Tim SAR itu saja ," ucapnya.
Disinggung keberadaanya di Bandara Kualanamu, mengaku sudah mau melakukan aktifitas kerja hendak berangkat ke Jakarta.” Ini sudah mau ke Jakarta kerja, maaf yap pak tak enak ada bos saya lagi disana menunggu”ucapnya sambil berlalu.(walsa)
Optimisme itu muncul menurutnya, karena adanya temuan bantalan dan kursi mengapung diperairan Danau Toba.” Saya yakin orang tua saya masih selamat, ia bisa meraih bantalan yang ada di Helikopter itu, kemudian digunakanya untuk menyelamatkan diri.”Hal ini dijelaskannya saat ditemui di Lantai III Bandara Kualanamu saat bertolak ke Jakarta untuk berangkat kerja.
Dijelaskannya sejauh ini kekahawatiran mereka tidak ada, ini dibuktikan semua keluarga sudah mulai beraktipitas, termasuk tiga adiknya juga sudah mulai sekolah. Begitu juga Ibunya .”Optimis saja, bahwa orang tua saya masih selamat, mudah-mudahan cepat ditemukan Tim SAR”ucapnya lagi.
Disoal hal yang terburuk bila terjadi, anak pertama Suginto ini mengaku tetap biasa saja berserah kepada Tuhan.”Kita serahkan saja, mudah-mudahan ayah selamat, dan cepat ditemukan.Terangnya lagi
Ia juga selama lima hari orang tuanya belum ditemukan firasat dan mimpi juga tidak ada baik pada dirinya dan keluarga lainya. Biasa saja, tidak ada firasat apa-apa, kami masih optimis selamat,.Hanya saja, mungkin sampai sejauh ini belum ditemukan Tim SAR itu saja ," ucapnya.
Disinggung keberadaanya di Bandara Kualanamu, mengaku sudah mau melakukan aktifitas kerja hendak berangkat ke Jakarta.” Ini sudah mau ke Jakarta kerja, maaf yap pak tak enak ada bos saya lagi disana menunggu”ucapnya sambil berlalu.(walsa)
