Danau Toba, danau yang terjadi akibat letusan gunung Toba ini menyimpan sejuta rahasia. Hal ini sedikit terkuak saat metro-online.co meliput kedatangan paranormal tersohor Mangaraja Sitanggang yang ikut membantu pencarian korban heli jatuh.
Beberapa warga mengaku, di daerah Danau Toba yang tidak jauh dari ditemukannya Frans, salah satu penumpang heli selamat, terdapat ruang hampa. Saat masuk ke ruang hampa, sinyal akan hilang. Radar pun tidak bisa mendeteksinya. Mirip kisah misteri Segitiga Bermuda.
“Sudah pernah ada peneliti dari Rusia menyatakan di daerah itu memang tidak ada sinyal dan tidak dapat ditangkap radar seperti ruang hampa,” ujar beberapa warga di lokasi pencarian.
Ahli Fisika Yohanes Surya menjelaskan, udara di atmosfer kita terdiri atas campuran berbagai gas yang jaraknya saling berjauhan. Ruang di antara gas-gas ini dapat diisi upa air. Ketika uap air ini mengembun, maka ruangan yang diisi uap air akan menjadi hampa. Ruang hampa ini tidak dapat terdeteksi radar karena tidak ada pertikel yang dapat memantulkan gelombang yang dipancarkan radar. Inilah yang menyebabkan pesawat atau apapun yang memasukinya celaka.
"Ruang hampa bisa terjadi di darat bahkan kita juga bisa membuat ruang hampa, yakni dengan cara menghisap udara suatu ruang menggunakan pompa isap. Walaupun begitu, kita tidak bisa membuat ruang yang benar-benar hampa udara. Ruang hampa yang paling hampa yang berhasil dibuat manusia saat ini masih mengandung sekitar 10 juta partikel udara setiap liternya," sambung pendiri Universitas Surya ini.
Meskipun masih harus dilakukan investigasi lebih lanjut, ruang hampa bisa jadi penyebab jatuhnya helikopter di Danau Toba. (mol/bbs)
Beberapa warga mengaku, di daerah Danau Toba yang tidak jauh dari ditemukannya Frans, salah satu penumpang heli selamat, terdapat ruang hampa. Saat masuk ke ruang hampa, sinyal akan hilang. Radar pun tidak bisa mendeteksinya. Mirip kisah misteri Segitiga Bermuda.
“Sudah pernah ada peneliti dari Rusia menyatakan di daerah itu memang tidak ada sinyal dan tidak dapat ditangkap radar seperti ruang hampa,” ujar beberapa warga di lokasi pencarian.
Ahli Fisika Yohanes Surya menjelaskan, udara di atmosfer kita terdiri atas campuran berbagai gas yang jaraknya saling berjauhan. Ruang di antara gas-gas ini dapat diisi upa air. Ketika uap air ini mengembun, maka ruangan yang diisi uap air akan menjadi hampa. Ruang hampa ini tidak dapat terdeteksi radar karena tidak ada pertikel yang dapat memantulkan gelombang yang dipancarkan radar. Inilah yang menyebabkan pesawat atau apapun yang memasukinya celaka.
"Ruang hampa bisa terjadi di darat bahkan kita juga bisa membuat ruang hampa, yakni dengan cara menghisap udara suatu ruang menggunakan pompa isap. Walaupun begitu, kita tidak bisa membuat ruang yang benar-benar hampa udara. Ruang hampa yang paling hampa yang berhasil dibuat manusia saat ini masih mengandung sekitar 10 juta partikel udara setiap liternya," sambung pendiri Universitas Surya ini.
Meskipun masih harus dilakukan investigasi lebih lanjut, ruang hampa bisa jadi penyebab jatuhnya helikopter di Danau Toba. (mol/bbs)