Cuaca Buruk, Pencarian Korban Helikopter Jatuh Nihil

Sebarkan:

Fransiskus Gagal Dievakuasi 


2015-10-13_23.50.56


Hari kelima pencarian Helikopter tipe EC 130 dengan registrasi PK BKA milik PT Penerbangan Angkasa Semesta tidak lagi membuahkan hasil. Deputy Bidang Operasi SAR Basarnas Mayjend TNI Heronimus Guru menegaskan, satu unit Helikopter milik Basarnas jenis Dauphing HR 3602, yang diberangkatkan ke Samosir, untuk melakukan Searching (pantauan) udara, terpaksa balik arah kembali ke Bandara Kualanamu karena kabut asap.

“Kurang lebih lima menit lagi sampai ke Samosir terpaksa balik arah karena perubahan cuaca yang tidak mengunkinkan," dijelaskannya Rabu (14/10/2015) sekira pukul 18.00 Wib di Posko Basarnas Lantai I Bandara Kualanamu.

Menurut Mayjend TNI Heronimus Guru, Helikopter berangkat pukul 16.00 Wib dari Bandara Kualanamu. Selain untuk memantau lewat udara, sekaligus usaha demi mengevakuasi Fransiskus Subihardyan (22), warga Tegal Bayan , Purwomertani , Kalasan , Sleman , Yogyakarta yang ditemukan tim di atas tumpukan eceng gondok Selasa (13/10) siang.

Seperti diketahui sebelumnya, Fransiskus ditemukan dalam keadaan selamat atas kecelakaan Helikopter EC PK-BKA yang hilang kontak minggu lalu, pasca tidak bisa mendarat. Namun karena cuaca yang tidak memungkinkan, Fransiskus gagal dievakuasi ke Medan menggunakan helikopter milik tim SAR.

Dalam pemberangkatan tersebut, aku Heronimus, pihaknya ditemani PT Penerbagan Angkasa Semesta (PAS). Keputusan balik arah terebut dilakukan pilot karena cuaca yang tidak memungkikan untuk melakukan pencarian .

”Cuaca berubah begitu cepat sehingga keputusan pilot berbalik arah, dan kita sekarang sudah kembali. Kita sudah terbang 40 menit dari bandara Kualanamu atau 5 menit lagi sampai di Danau Toba,” tegasnya.

Dalam hal ini, dipastikan Heronimus Guru, pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin dengan segala cara. Namun ternyata ada kendala-kendala. “Kabut asap sangat tebal saat itu jarak pandang hanya 1 kilo meter,” tegasnya.

Jadi saat ini, lanjut dia, tim fokus melakukan pencarian lewat air saja dengan kekuatan penuh, dibantu aparat dan masyarakat sekitar. “Basarnas, terus berusaha melakukan pencarian semaksimal mungkin. Tetapi kalau ada perubahan cuaca yang membaik, kita tetap kesana dan melakukan pencarian lewat uadara,” ujarnya.

Lanjutnya, sampai sejauh ini pencarian terus dilakukan sampai malam hari, oleh Basarnas dan Aparat TNI serta aparat terkait di dalamnya. “Tadi malam sampai pukul 23.00 Wib dilakukan pencarian,” sebutnya.

Hingga pencarian di hari kelima ini, menurut Mayjend Heronimus Guru, hasil sementara empat orang lagi yang ada di dalam Helikopter EC 130 belum ditemukan titik terangnya. Sedangkan Fransiskus , kata dia, sudah ditagani dengan baik.

“Nantinya setelah siuman akan dievakuasi ke Medan baik melalui jalan darat atau udara. Kita berharap cepat baik dan empat lagi dapat ditemukan secepatnya dengan selamat,” terangnya.

Menurutnya pencarian besok akan dilakukan di Balige dengan Desa Onanrunggu. Jika kondisi cuaca membaik, maka pencarian akan dilakukan melalui udara dengan bantuan helikopter.

Sementara itu pencarain menggunakan ecosoner juga belum membuahkan hasil, sehingga belum dilakukan penyelaman. “Kita fokuskan pencarian personalnya dan helikopter . Korban selamat masih berada di sana dengan pihak keluarga dan PT PAS ,’’ ujarnya seraya mengharapkan empat penumpang lainnya masih selamat. (walsa)

 
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini