Dua bayi orang utan yang yang diseludupkan ke Malaysia dipulangkan ke Indonesia melalui Bandara Kualanamu pada Selasa (20/10) siang dari Kuala Lumpur , Malaysia dengan Malaysia Airlines.
Dua bayi orang utan ini diseludupkan pada bulan Juni lalu dari Medan dengan kapal laut. Namun saat tiba di pelabuhan Selangor , Malaysia pihak Polisi Diraja Malaysia berhasil menggagalkan penyuludupan dua bayi orang utan ini.
Sumatran Orangutan Conservation Programme ( SOCP) Senior Veterinarian drh Yenny Saraswati menjelaskan bahwa kedua bayi orang utan ini akan diserahkan ke Badan Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA) Sumatera Utara ," penyuludupan bayi orang utan ini digagalkan Polisi Diraja Malaysia di pelabuhan Selangor , Malaysia. Ini akan diserahkan ke BKSDA Sumut , informasi dari dokter hewan di Malaysia kondisinya sehat ," terangnya.
Ditegaskannya bahwa 4 orang sudah diamankan terkait penyuludupan dua bayi orang utan ini masing - masing dua Warga Negara Indonesia ( WNI) dan dua warga negara Malaysia. Dirinya pun mengakui tidak tahu pasti berala dua bayi orang utan ini akan dijual di Malaysia ," tidak tahu berapa dijual berapa per ekornya , tapi biasanya dibeli dari masyarakat harganya dibawah 1 juta. Kalau uda di distrubutor bisa berkali- kali lipat mencapai 15 juta sampai 20 jutalah ," ujarnya.
Lanjutnya bahwa masih adanya penyuludupan bayi orang utan ini. Selain itu Yenny juga meyayangkan pembukaan lahan hutan sehingga orang hutan kehilangan habitatnya," sudah ada 49 ekor di karantina ditambah dua hari ini maka total 51. Kita sudah menaikkan beberapa kasus ke meja hijau, yang jantan namanya Bobina dan yang betina namanya Citra ," tegasnya. (Walsa)
Ditegaskannya bahwa 4 orang sudah diamankan terkait penyuludupan dua bayi orang utan ini masing - masing dua Warga Negara Indonesia ( WNI) dan dua warga negara Malaysia. Dirinya pun mengakui tidak tahu pasti berala dua bayi orang utan ini akan dijual di Malaysia ," tidak tahu berapa dijual berapa per ekornya , tapi biasanya dibeli dari masyarakat harganya dibawah 1 juta. Kalau uda di distrubutor bisa berkali- kali lipat mencapai 15 juta sampai 20 jutalah ," ujarnya.
Lanjutnya bahwa masih adanya penyuludupan bayi orang utan ini. Selain itu Yenny juga meyayangkan pembukaan lahan hutan sehingga orang hutan kehilangan habitatnya," sudah ada 49 ekor di karantina ditambah dua hari ini maka total 51. Kita sudah menaikkan beberapa kasus ke meja hijau, yang jantan namanya Bobina dan yang betina namanya Citra ," tegasnya. (Walsa)