[caption id="attachment_41792" align="aligncenter" width="270"]
Petugas memperlihatkan ratusan amunisi yang ditemukan dua pekerja bangunan itu[/caption]
Dua pekerja bangunan menemukan 173 butir amunisi jenis LE/ Mauser saat menggali pondasi di SMPN 2 Binjai, jalan Hasanudin, Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai, Senin (19/10/2015).
Kedua pekerja bangunan ini, masing-masing Marsat (43) warga jalan Printis Kemerdekaan, Kecamatan Binjai Utara dan Sawal (24) jalan Printis Kemerdekaan, Kelurahan Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara.
Dua pekerja bangunan menemukan 173 butir amunisi jenis LE/ Mauser saat menggali pondasi di SMPN 2 Binjai, jalan Hasanudin, Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai, Senin (19/10/2015).
Kedua pekerja bangunan ini, masing-masing Marsat (43) warga jalan Printis Kemerdekaan, Kecamatan Binjai Utara dan Sawal (24) jalan Printis Kemerdekaan, Kelurahan Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara.
Penemuan ini berawal saat keduanya sedang bekerja menggali lubang pondasi bangunan SMPN 2 Binjai. Saat dikedalaman 50 cemtimeter, tiba-tiba Marsat merasa curiga dengan kondisi tanah yang digalinya. Kemudian dia melihat dan alangkah terkejut kedua pekerja bangunan ini ketika melihat ratusan amunisi berada dilokasi lubang yang mereka gali.
Takut terjadi apa-apa, kemudian keduanya melaporkan temuan ini kepada pengawas pekerja bangunan. Oleh pengawas, temuan tersebut dilaporkan ke Mapolres Binjai, petugas yang mendapatkan informasi langsung ke lokasi dan mengamankan 173 butir amunisi jenis LE tersebut.
Kapolres Binjai, AKBP Mulya Hakin Solichin melalui Paur Humas Polres Binjai, Iptu Siswanto Ginting mengatakan, peluru tersebut diduga masih aktif, namun sebagian amunisi telah lapuk dimakan usia. Di duga, ini peninggalan masa Belanda, mengingat amunisi ini adalah senjata di jaman penjajahan Belanda.
"Kita duga ini memang masih aktif, hal ini dilihat dari kondisi amunisi. Namun sebagian telah lapuk akibat dimakan usia," jelasnya kepada wartawan.
Dikatakannya, temuan ini akan diserahkan ke Mako Brimob Poldasu, Detasimen A, Binjai bagian Tim Jihandak untuk diselidiki.
"Secepatnya akan kita serahkan ke Brimob biar mereka yang melakukan penyelidikan, karena di Polres Binjai tidak ada Tim Jihandak," ujarnya.(hendra)
Takut terjadi apa-apa, kemudian keduanya melaporkan temuan ini kepada pengawas pekerja bangunan. Oleh pengawas, temuan tersebut dilaporkan ke Mapolres Binjai, petugas yang mendapatkan informasi langsung ke lokasi dan mengamankan 173 butir amunisi jenis LE tersebut.
Kapolres Binjai, AKBP Mulya Hakin Solichin melalui Paur Humas Polres Binjai, Iptu Siswanto Ginting mengatakan, peluru tersebut diduga masih aktif, namun sebagian amunisi telah lapuk dimakan usia. Di duga, ini peninggalan masa Belanda, mengingat amunisi ini adalah senjata di jaman penjajahan Belanda.
"Kita duga ini memang masih aktif, hal ini dilihat dari kondisi amunisi. Namun sebagian telah lapuk akibat dimakan usia," jelasnya kepada wartawan.
Dikatakannya, temuan ini akan diserahkan ke Mako Brimob Poldasu, Detasimen A, Binjai bagian Tim Jihandak untuk diselidiki.
"Secepatnya akan kita serahkan ke Brimob biar mereka yang melakukan penyelidikan, karena di Polres Binjai tidak ada Tim Jihandak," ujarnya.(hendra)