[caption id="attachment_40433" align="alignleft" width="350"]
Jelang kepulangannya ke Tanah Air, Menteri Agama sekaligus Amirul Haj meluangkan waktunya mendatangi Madinatul Hujjaj. Madinatul Hujjaj adalah tempat mirip komplek pergudangan di mana koper-koper jemaah haji Indonesia diperiksa isinya sebelum masuk pesawat di Bandara Jeddah.
Menag yang didampingi Kepala Daker Bandara Nurul Badruttamam melihat petugas mengeluarkan air zam-zam dari dalam koper jemaah. Setiap koper yang dibawa ke Madinatul Hujjaj diperiksa dengan mesin scan, bila ada benda mencurigakan seperti air zam-zam maka akan dikeluarkan petugas.
Jemaah biasanya membawa zam-zam dalam kemasan botol mineral atau jerigen. Botol atau jerigen yang berisi zam-zam dililit oleh lakban agar tidak tumpah dalam koper.
"Saya minta embarkasi mana yang jemaahnya masih banyak temuan zam-zam dan yang sedikit. Supaya tahu mana yang tertib dan mana yang tidak," pinta Menag di Madinatul Hujjaj, Kamis (1/10/2015).
Menag sempat menanyakan hendak diapakan temuan-temuan zam-zam itu. Dia meminta air zam-zam yang sudah dikemas itu lebih baik dibagikan ke orang daripada dibuang begitu saja. "Mereka (jemaah-red) kan sudah ikhtiar," kata Menag.
Karena masih banyak jemaah yang membawa air zam-zam dalam kopernya, Menag meminta jajarannya di Daerah Kerja Makkah dan Madinah agar lebih mensosialisasikan larangan itu. Jemaah dilarang membawa air zam-zam karena terbentur dengan regulasi penerbangan. "Jemaah akan mendapat 5 liter ketika tiba di Tanah Air," katanya.
Menag meninjau tempat pemeriksaan koper milik Garuda Indonesia dan Saudi Airlines. Setelah melihat-lihat selama kurang lebih 1 jam, Menag lalu menuju Bandara King Abdul Aziz untuk bersiap kembali ke Tanah Air.(dc)
"Saya minta embarkasi mana yang jemaahnya masih banyak temuan zam-zam dan yang sedikit. Supaya tahu mana yang tertib dan mana yang tidak," pinta Menag di Madinatul Hujjaj, Kamis (1/10/2015).
Menag sempat menanyakan hendak diapakan temuan-temuan zam-zam itu. Dia meminta air zam-zam yang sudah dikemas itu lebih baik dibagikan ke orang daripada dibuang begitu saja. "Mereka (jemaah-red) kan sudah ikhtiar," kata Menag.
Karena masih banyak jemaah yang membawa air zam-zam dalam kopernya, Menag meminta jajarannya di Daerah Kerja Makkah dan Madinah agar lebih mensosialisasikan larangan itu. Jemaah dilarang membawa air zam-zam karena terbentur dengan regulasi penerbangan. "Jemaah akan mendapat 5 liter ketika tiba di Tanah Air," katanya.
Menag meninjau tempat pemeriksaan koper milik Garuda Indonesia dan Saudi Airlines. Setelah melihat-lihat selama kurang lebih 1 jam, Menag lalu menuju Bandara King Abdul Aziz untuk bersiap kembali ke Tanah Air.(dc)