Rosita Siallagan (36) akhirnya meninggal dunia, setelah mendapat perawatan di rumah sakit adam malik.
Rosita Siallagan menderita luka bakar, setelah tambal ban milik mereka yang terletak di Jalan T Amir Hamzah, Kelurahan Jati Utomo, Binjai Utara, 'meledak'.
Pada saat kejadian, seluruh tubuhnya terbakar, setelah bensin yang akan diisinya ke botol plastik tumpah dan menyirami tubuhnya. Kini, ibu 3 anak itu harus bertarung untuk menyelamatkan dirinya, dari luka bakar yang mencapai 90 %.
Dalam pemberitaan sebelumnya, awalnya Alex sedang menambal ban mobil di usaha tambal ban milik mereka yang letaknya persis di depan rumah mereka, tepatnya di samping Rumah Sakit Umum (RSU) Ratu Mas Binjai.
Saat itu, Alex 'memasak' ban dalam mobil, menggunakan kompor dengan tabung gas elpigi ukuran 3 kg. Rosita, sedang duduk di pintu dekat warung jajanan mereka, sambil mengisi bensin yang baru mereka beli dari SPBU.
Sebelum api 'menjilati' tubuh Rosita, tabung gas elpiji yang digunakan Alex mengeluarkan api dan langsung meledak. Rosita yang terkejut, secara refleks langsung bangkit berdiri mencoba untuk menyelamatkan diri, tapi sayang api langsung menyambar ke bensin yang masih dipegang Rosita.
Setelah terbakar, Alex mencoba memadamkan api dengan cara menyirami tubuh istrinya. Selain menggunakan air, Alex juga memadamkan api yang sudah menyerang istrinya menggunakan kain.
Masyarakat yang mengetahui kejadian itu, menyelamatkan Rosita. Namun, api belum padam sebelum belasan pakaian yang dibasahin air diletakkan ke tubunya.
Api yang 'menjilat' tubuh Rosita berhasil dipadamkan, tubuh Rosita yang sudah bau gosong langsung dibawa ke rumah sakit umum Djoelham Binjai.
"Tadi kami melihat, apinya membakar tubuh Rosita. Kami sirami, rupanya apinya makin hidup (nyala)," kata warga sekitar, Imran.
Tidak hanya membakar tubuh Rosita saja, api juga ikut melahap usaha tambal ban dan warung jajanan milik Rosita. "Apinya langsung membakar tambal ban dan warung dagangan mereka. Makanya jadi payah memadamkan apinya," tambahnya.
Sementara itu, kondisi Rosita saat di rumah sakit sangat memprihatinkan. Petugas rumah sakit yang bertugas harus berhati-hati untuk memotong pakaian yang dikenakan Rosita. Pasalnya, pakaian Rosita sudah melepuh bersama kulitnya.
"Kondisinya sangat memprihatinkan. Luka bakar itu mencapai 90 persen. Kondisi luka itu harus ditangani ahli bedah di Medan. Kalau di Binjai belum sanggup," ujar dr Adi saat di IGD RS Djoelham Binjai.
Dengan kondisi yang sangat lemah, Rosita terus merintih kesakitan dan kepanasan, khususnya luka bakar yang ada di wajahnya. Petugas rumah sakit pun memberi salep untuk mendinginkan bekas luka bakar di sekujur tubuhnya. Setelah selesai, Rosita kemudian di rujuk ke rumah sakit Adam Malik Medan.(hendra)
Masyarakat yang mengetahui kejadian itu, menyelamatkan Rosita. Namun, api belum padam sebelum belasan pakaian yang dibasahin air diletakkan ke tubunya.
Api yang 'menjilat' tubuh Rosita berhasil dipadamkan, tubuh Rosita yang sudah bau gosong langsung dibawa ke rumah sakit umum Djoelham Binjai.
"Tadi kami melihat, apinya membakar tubuh Rosita. Kami sirami, rupanya apinya makin hidup (nyala)," kata warga sekitar, Imran.
Tidak hanya membakar tubuh Rosita saja, api juga ikut melahap usaha tambal ban dan warung jajanan milik Rosita. "Apinya langsung membakar tambal ban dan warung dagangan mereka. Makanya jadi payah memadamkan apinya," tambahnya.
Sementara itu, kondisi Rosita saat di rumah sakit sangat memprihatinkan. Petugas rumah sakit yang bertugas harus berhati-hati untuk memotong pakaian yang dikenakan Rosita. Pasalnya, pakaian Rosita sudah melepuh bersama kulitnya.
"Kondisinya sangat memprihatinkan. Luka bakar itu mencapai 90 persen. Kondisi luka itu harus ditangani ahli bedah di Medan. Kalau di Binjai belum sanggup," ujar dr Adi saat di IGD RS Djoelham Binjai.
Dengan kondisi yang sangat lemah, Rosita terus merintih kesakitan dan kepanasan, khususnya luka bakar yang ada di wajahnya. Petugas rumah sakit pun memberi salep untuk mendinginkan bekas luka bakar di sekujur tubuhnya. Setelah selesai, Rosita kemudian di rujuk ke rumah sakit Adam Malik Medan.(hendra)