Kabut Asap di Medan Lebih dari 500, Sekolah Harus Diliburkan

Sebarkan:
Kabut asap yang menyelimuti kota Medan pada Kamis (22/10) masuk pada level paling berbahaya dibanding kondisi beberapa waktu sebelumnya. Hal ini disebabkan titik panas atau hot spot jumlahnya lebih banyak dibandingkan kemarin.

Ada 37 hot spot di Riau, 52 hot spot di Jambi, dan 703 hot spot Sumatera Selatan (Sumsel). Sementara di Sumatera Utara (Sumut) sendiri tidak terdapat hot spot sama sekali. Sehingga Sumut hanya terkena bias saja yang disebabkan angin yang berhembus ke arah belahan Utara.
"Jadi dibanding beberapa waktu sebelumnya, hari ini (22/10) kabut asapnya berbahaya. Artinya Warning (peringatan) nya sudah yang tertinggi. Kalau biasa kan klasifikasinya sangat tidak sehat,"ujarnya sembari mengatakan Sumut saat ini sudah masuk musim penghujan.

Sunardi menyebutkan kepekatan kabut asap mencapai 493 microgram per meter kubik. Jika sudah lebih dari 500 microgram per meter kubik, maka anak-anak sekolah harus diliburkan.

Sementara untuk jarak pandang yang terpantau dari bandara Kualanamu sempat mencapai 900 meter. Namun pantauan terakhir pada pukul 16.00 WIB, jarak pandang mencapai 1.600 meter.

Sedangkan kemarin, (Rabu, 21/10) sekitar pukul 13.00 WIB, kabut asap di Medan memiliki ketebalan 296 microgram per meter kubik. Hal ini dikarenakan adanya 630 titik api di Sumatera Selatan dan 30 titik api di Riau.

"Ini juga dipengaruhi belahan Selatan yang kemarau dan masih adanya angin Tenggara jadi arah anginnya mengarah ke Sumatera Utara," jelas Sunardi kemarin. (mol)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar