Kabut Asap Menipis, Penerbangan Mulai Normal

Sebarkan:

2015-10-09_17.43.03


 Beberapa hari terakhir ini bandara Kualanamu diselimuti kabut asap yang tebal yang berdampak terganggunya penerbangan mulai dari keterlambatan (delay) hingga pembatalan jadwal penerbangan maka pada Jumat (9/10) sore ini kabut asat sudah menipis.


Duty manajer bandara Kualanamu Jasirin  menerangkan bahwa kabut asap yang menyelimuti bandara Kualanamu sejak beberapa hari terakhir , pada hari ini sudah mulai menipis. Seiring menipisnya kabut asap ini , jarak pandang ( Visibility) pun mulai normal ,” kondisi kabut asap di bandara Kualanamu mulai menipis , untuk jarak pandang sudah diatas normal ,” terangnya.


Lanjut Jasirin menjelaskan bahwa masih ada penerbangan yang mengalami keterlambatan meskipun keterlambatannya tidak terlalu lama ,” untuk penerbangan masih ada yang delay tapi tidak terlalu lama lah . Tidak ada penerbangan yang batal akibat cuaca buruk , meskipun ada pembatalan itu lebih disebabkan masalah teknis ,” ujarnya.

Sementara itu petugas prakirawan ( forecaster) BMKG Bandara Kualanamu Yolanda menerangkan bahwa kabut asap dibandara Kualanamu sudah menipis dibandingkan beberapa hari terakhir ini ,” kabut asap masih ada tai sudah menipis dibandingkan hari sebelumnya. Untuk jarak pandang normal disekitaran 2500 meter ,” terangnya.


Lanjut Yolanda menjelaskan bahwa diprediksi hujan dengan intensitas sedang berpotensi turun di Sei Rampah , Tanjung Morawa , Lubuk  Pakam , Kaban Jahe , Berastagi , Bukit Lawang serta Tebing Tinggi ,” diprediksi hujan dengan intensitas sedang berptensi turun di  sejumlah daerah seperti Sei Rampah , Tanjung Morawa , Lubuk  Pakam , Kaban Jahe , Berastagi , Bukit Lawang serta Tebing Tinggi namun tidak mengganggu penerbangan. Sementara untuk kecepatan angina 7 Knot bertiup dari Timur Laut ke Barat Daya ,’’ jelasnya.


Sebelumnya Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat melakukan kunjungannya pada Kamis (8/10) kemarin mengakui bahwa  kondisi penerbagan saat ini  memang lagi terganggu akibat  faktor cuaca, jadi dalam hal ini kalau ada penundaan dan batal  di Bandara  khusus di Sumatera Utara  itu demi keselamatan penerbagan , “ jika  Jarak pandang (Visibility)-nyam tidak keliatan , itu tidak layak terbang ,” jelasnya saat meninjau double track bandara Kuala Namu.


Diterangkannya juga jika jarak pandang dibawah 400 meter maka sudah tidak layak terbang ,” jika visibility 400 meter maka tidak layak terbang , terkecuali untuk bandara yang memakai Instrument Landing System ( ILS) itupun visibility minimal 800 meter . Tapi perlu diingat ILS kebanyakan di bandara besar ,jadi untuk masyarakat perlu memahami kondisi ini. Mudah-mudahan pemerintah cepat megantisipasi situasi kabut asap ini sehingga penerbangan lancar,” jelasnya.  (Walsa)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar