Penjagaan Perbatasan Aceh-Sumut Diperketat

Kapolri Jendral Pol Badroidin Haiti yang ditemui di ruang VVIP Room Bandara Kualanamu sebelum berangkat ke Aceh pada Rabu (14/10) siang menegaskan, pihaknya sudah mengamankan sedikitnya 40 warga terkait kerusuhan di Aceh Singkil.
“Atas kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Aceh Singkil , Aceh pada Selasa (13/10/2015) siang lalu, sudah 40 lebih warga diamankan untuk dilakukan pemeriksaan. Dari situ, siapa-siapa yang bisa dijadikan tersangka, akan ditetapkan sesuai hasil pemeriksaan," tegasnya.
Selain sudah mengamankan sedikitnya 40 lebih warga , Jendral Pol Badroidin Haiti juga menegaskan, bahwa pihaknya juga memperketat penjagaan di perbatasan Sumut dengan Aceh. “Dilakukan penyekatan-penyekatan, karena ada masyarakat yang mengungsi ke Sumatera Utara. Gubernur dan Kapolda sudah di sana. Kita melakukan ini agar masyarakat bisa tenang," tegasnya.
Lanjut Jendral Pol Badroidin Haiti, akar masalah kerusuhan ini bermula sejak sekitar 4 bulan lalu. Saat itu ada 21 gereja yang tidak memiliki izin. "Gereja kecil itu ada 21. Tetapi sebagian sudah bisa diselesaikan. Mungkin tinggal 10 atau 14 yang masih perlu diselesaikan," ucapnya.
Menurutnya sehari sebelumnya sudah ada pembicaraan dan ada kesepakatan antara pemerintah daerah, termasuk bupati, dengan tokoh masyarakat yang ada di Aceh Singkil. Isinya, pelaksanaan pembongkaran gereja dilakukan 2 minggu setelah kesepakatan. “Setelah tanggal 19, kalau tidak salah. Tetapi sebagian (warga) tidak mengakui kesepakatan yang dibuat itu. Sehingga masyarakat melakukan aksi anarkis," jelasnya.
Ditegaskannya, bahwa dirinya belum memanggil pejabat kepolisian yang bertanggung jawab di wilayah itu. Tidak dipanggil, saya yang akan ke sana untuk mengecek langsung. Karo Ops sudah ada di sana, Kasat Brimob sudah di sana. Kenapa ini bisa terjadi , kita nilai nanti," tegasnya.
Setelah sempat tertahan dari rencana keberangkatan pukul 10.00 Wib akhirnya Jendral Pol Badroitin Haiti terbang ke Aceh untuk meninjau langsung lokasi kejadian sekira pukul 13.00 Wib dengan pesawat Susi Air. (Walsa)
Kapolri Jendral Pol Badroidin Haiti yang ditemui di ruang VVIP Room Bandara Kualanamu sebelum berangkat ke Aceh pada Rabu (14/10) siang menegaskan, pihaknya sudah mengamankan sedikitnya 40 warga terkait kerusuhan di Aceh Singkil.
“Atas kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Aceh Singkil , Aceh pada Selasa (13/10/2015) siang lalu, sudah 40 lebih warga diamankan untuk dilakukan pemeriksaan. Dari situ, siapa-siapa yang bisa dijadikan tersangka, akan ditetapkan sesuai hasil pemeriksaan," tegasnya.
Selain sudah mengamankan sedikitnya 40 lebih warga , Jendral Pol Badroidin Haiti juga menegaskan, bahwa pihaknya juga memperketat penjagaan di perbatasan Sumut dengan Aceh. “Dilakukan penyekatan-penyekatan, karena ada masyarakat yang mengungsi ke Sumatera Utara. Gubernur dan Kapolda sudah di sana. Kita melakukan ini agar masyarakat bisa tenang," tegasnya.
Lanjut Jendral Pol Badroidin Haiti, akar masalah kerusuhan ini bermula sejak sekitar 4 bulan lalu. Saat itu ada 21 gereja yang tidak memiliki izin. "Gereja kecil itu ada 21. Tetapi sebagian sudah bisa diselesaikan. Mungkin tinggal 10 atau 14 yang masih perlu diselesaikan," ucapnya.
Menurutnya sehari sebelumnya sudah ada pembicaraan dan ada kesepakatan antara pemerintah daerah, termasuk bupati, dengan tokoh masyarakat yang ada di Aceh Singkil. Isinya, pelaksanaan pembongkaran gereja dilakukan 2 minggu setelah kesepakatan. “Setelah tanggal 19, kalau tidak salah. Tetapi sebagian (warga) tidak mengakui kesepakatan yang dibuat itu. Sehingga masyarakat melakukan aksi anarkis," jelasnya.
Ditegaskannya, bahwa dirinya belum memanggil pejabat kepolisian yang bertanggung jawab di wilayah itu. Tidak dipanggil, saya yang akan ke sana untuk mengecek langsung. Karo Ops sudah ada di sana, Kasat Brimob sudah di sana. Kenapa ini bisa terjadi , kita nilai nanti," tegasnya.
Setelah sempat tertahan dari rencana keberangkatan pukul 10.00 Wib akhirnya Jendral Pol Badroitin Haiti terbang ke Aceh untuk meninjau langsung lokasi kejadian sekira pukul 13.00 Wib dengan pesawat Susi Air. (Walsa)
