Ratusan hektar lahan persawahan di Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumaetra Utara, hingga hari ini masih terendam banjir. Banjir yang merendam persawahan petani sudah mencapai 80 senti meter, Senin (25/10/15).
Hal ini menyebabkan banyak bulir padi yang hampir matang terendam banjir. Akibatnya tak sedikit bulir padi yang telah siap panen ini rusak atau busuk.
Tidak itu saja, derasnya arus banjir membuat batang padi tercabut hanyut bersama banjir atau rebah ke tanah akibat hantaman air.
Berdasarkan data dari Kantor Camat Tanjung Pura, jumlah areal persawahan siap panen yang terendam banjir mencapai lebih dari 500 hektar, salah satunya di Desa Pematang Cengal, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat.
Akibat banjir ini diperkirakan produksi padi di Kabupaten Langkat akan menurun. Para petani berencana akan memanen dini tanaman padi mereka/ daripada harus merugi lebih banyak akibat banjir.
Ketua Kelompok Tani Desa Pematang Cengal, Darmawan, mengatakan, untuk menghindari banyaknya kerugian, petani terpaksa harus melakukan panen lebih awal.
"Kita akan panen lebih awal untuk menghindari kerugian besar. Dari pada tak jadi panen, mending dipanen lebih awal," jelasnya.
Dikatakannya, memang masa panen tinggal sepuluh hari lagi, namun petani tetap akan melakukan panen lebih awal untuk mengantisipasi terjadi banjir yang lebih tinggi.
"Jika tak kunjung surut juga, kami akan lakukan panen lebih awal, sebab kita takut air semakin tinggi," jelasnya.
Petani berharap agar masalah banjir ini cepat selesai dan pemerintah segera mengambil tindakan terkait masalah ini. "Uda kerap kali masalah banjir ini melanda desa kami, tapi kenapa pemerintah tidak ada mau mengambil sikap untuk mengatasinya," ungkapnya.(hendra)