Tepat di hari Sumpah Pemuda, Satuan Mahasiswa Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (Satma AMPI) Universitas Negeri Medan (Unimed) melakukan aksi solidaritas di simpang empat lampu merah depan kampus Unimed. Aksi solidaritas yang diikuti oleh sekitar 20 pengurus Satma AMPI tersebut berupa membagikan masker gratis kepada pengendara yang melintas.
Koordinator Aksi, Enos Paul Sianturi mengatakan bahwa aksi solidaritas tersebut adalah murni bentuk kepedulian organisasinya terhadap dampak kabut asap yang belakangan ini menyelimuti Kota Medan. Selain itu, aksi tersebut berketepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, yang mana para anggota dan pengurus Satma AMPI Unimed adalah para pemuda.
"Mahasiswa itu adalah pemuda yang akan diharapkan bisa menjadi tulang punggung negara kita ini. Jadi dari itu, kami turun aksi membagi masker gratis sekaligus menghimbau kepada pengendara untuk selalu memakai masker terutama saat beraktifitas di luar rumah," tutur mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Unimed ini.
Enos menambahkan, karena kabut asap yang semakin pekat, ia berharap agar pemerintah untuk tegas menghukum para pelaku pembakaran hutan dan lahan. Tidak perduli apakah pelaku tersebut orang bernama atau tidak. Hukum harus tetap di tegakkan. Ia juga berharap agar penanganan dampak kabut asap ini cepat selesai.
"Kami aja yang di Medan sudah sesak-sesak. Bagaimana dengan saudara-saudara kita yang di Jambi, Pekanbaru, Sumsep dan Kalimantan yang pekat asapnya sangat tebal. Semoga pemerintah bisa menindak tegas pelaku pembakaran karena sudah merugikan negara ratusan milyar bahkan bisa sampai triliunan. Semoga dampak dari musim kemarau ini dapat cepat kelar agar bisa menghirup udara segar kembali," harap Enos.
Aksi solidaritas kabut asapa dengan membagikan masker gratis tersebut dimulai sekitar pukul 13.00 WIB dan sekitar 400 masker telah dibagikan sekaligus membentangkan beberapa desakan agar pemerintah tegas menghukum pembakar hutan di beberapa kertas karton.(rel)
Enos menambahkan, karena kabut asap yang semakin pekat, ia berharap agar pemerintah untuk tegas menghukum para pelaku pembakaran hutan dan lahan. Tidak perduli apakah pelaku tersebut orang bernama atau tidak. Hukum harus tetap di tegakkan. Ia juga berharap agar penanganan dampak kabut asap ini cepat selesai.
"Kami aja yang di Medan sudah sesak-sesak. Bagaimana dengan saudara-saudara kita yang di Jambi, Pekanbaru, Sumsep dan Kalimantan yang pekat asapnya sangat tebal. Semoga pemerintah bisa menindak tegas pelaku pembakaran karena sudah merugikan negara ratusan milyar bahkan bisa sampai triliunan. Semoga dampak dari musim kemarau ini dapat cepat kelar agar bisa menghirup udara segar kembali," harap Enos.
Aksi solidaritas kabut asapa dengan membagikan masker gratis tersebut dimulai sekitar pukul 13.00 WIB dan sekitar 400 masker telah dibagikan sekaligus membentangkan beberapa desakan agar pemerintah tegas menghukum pembakar hutan di beberapa kertas karton.(rel)