[caption id="attachment_40988" align="aligncenter" width="402"]
Jasad almarhum Zailani ketika di rumah duka[/caption]
Zailani (45) Wakil Ketua PDIP PAC Kecamatan Batang Kuis ditemukan tewas di lokasi lahan garapan Dusun VII Desa Tanjung Sari Kecamatan Batang Kuis, Rabu (7/10) sore.
Sebelumnya sekira pukul 11.00 Wib, tiga personil Polsek Batang Kuis melakukan penyelidikan terkait Zailani atas laporan pengaduan kasus penipuan dan penggelapan dengan terlapor Zailani. Tiba di rumah korban di Gang Seri Dusun VII Desa Tanjung Sari, petugas polisi memanggil Zailani dan bertanya apakah korban yang bernama Zailani. Mendapat pertanyaan seperti itu, korban menjawab polisi jika dirinya bukan Zaikani lalu bergegas masuk ke dalam rumah.
Melihat Zailani masuk ke dalam rumah, petugas Polsek Batang Kuis kembali memanggilnya karena salah seorang personil polisi mengenalinya. Namun Zailani mengelak dengan mengatakan, dia lagi ada tamu bernama Pak Udin warga Marelan yang saat itu berkunjung ke rumahnya.
Selain kedatangan tamu, korban juga mengatakan kepada petugas polisi jika korban akan menjumpai orangtuanya.
Jasad almarhum Zailani ketika di rumah duka[/caption]Zailani (45) Wakil Ketua PDIP PAC Kecamatan Batang Kuis ditemukan tewas di lokasi lahan garapan Dusun VII Desa Tanjung Sari Kecamatan Batang Kuis, Rabu (7/10) sore.
Sebelumnya sekira pukul 11.00 Wib, tiga personil Polsek Batang Kuis melakukan penyelidikan terkait Zailani atas laporan pengaduan kasus penipuan dan penggelapan dengan terlapor Zailani. Tiba di rumah korban di Gang Seri Dusun VII Desa Tanjung Sari, petugas polisi memanggil Zailani dan bertanya apakah korban yang bernama Zailani. Mendapat pertanyaan seperti itu, korban menjawab polisi jika dirinya bukan Zaikani lalu bergegas masuk ke dalam rumah.
Melihat Zailani masuk ke dalam rumah, petugas Polsek Batang Kuis kembali memanggilnya karena salah seorang personil polisi mengenalinya. Namun Zailani mengelak dengan mengatakan, dia lagi ada tamu bernama Pak Udin warga Marelan yang saat itu berkunjung ke rumahnya.
Selain kedatangan tamu, korban juga mengatakan kepada petugas polisi jika korban akan menjumpai orangtuanya.
Petugas polisi pun mempersilahkan korban untuk menemui orangtuanya dan petugas polisi tetap bertahan di depan rumah korban. Namun entah bagaimana justru korban melarikan diri lewat kamar mandi dengan melompat pagar.
Mengetahui jika korban sudah melarikan diri, petugas polsek Batang Kuis meninggalkan kediaman korban. Tapi di luar dugaan, justru personil Polsek Batang Kuis mendapat kabar jika korban ditemukan tewas telungkup dengan mulut dan hidung mengeluarkan darah di lokasi lahan garapan yang berjarak 500 meter dari rumahnya.
Tak lama setelah Zailani ditemukan tewas, Dewi Mayasari (39) isterinya menuju lokasi lahan garapan. Wanita beranak satu ini pun bingung melihat kondisi suaminya itu. Tak sabar menunggu kedatangan petugas Polsek Batang Kuis, Dewi bersama family dan dibantu warga mengangkat jasad korban dan membawanya ke rumah duka.
Namun saat jasad Zailani diangkat justru kulit punggung dan lengan sebelah kiri terkelupas. Pun demikian jasad korban tetap dibawa ke rumah duka. Curiga akan kematian itu, Dewi Mayasari didampingi Rizal Ketua PDIP PAC Kecamatan Batang Kuis dan Wakil Ketua DPRD Deli Serdang dari Partai PDIP Apoan Simanungkalit SE mendatangi Polsek Batang Kuis. Kedatangan wakil rakyat ini sempat menjadi perhatian personil Polsek Batang Kuis. Tak mau saling mencurigasi maka disepakati jika jasad korban diotopsi di RSUP Adam Malik.
Kanit Reskrim Polsek Batangkuis Ipda S Panjaitan yang dihubungi malam ini melalui ponselnya menerangkan, jenasah korban masih di RS RDUP Adam Malik Medan untuk keperluan otopsi. Pihak keluarga maupun saksi belum ada yang diperiksa. “Jenasah masih di RSUP Adam Malik , belum ada saksi maupun anggota keluarga yang diperiksa karena masih suasana duka," jelasnya.
Terpisah Apoan Simanungkalit SE kepada wartawan mengatakan ada rentetan kedatangan polisi dengan ditemukannya kader PDIP tewas dilahan garapan. “Saya minta kepada Kapoldasu untuk segera mengungkap kematian korban.,” tegasnya. (walsa)
Mengetahui jika korban sudah melarikan diri, petugas polsek Batang Kuis meninggalkan kediaman korban. Tapi di luar dugaan, justru personil Polsek Batang Kuis mendapat kabar jika korban ditemukan tewas telungkup dengan mulut dan hidung mengeluarkan darah di lokasi lahan garapan yang berjarak 500 meter dari rumahnya.
Tak lama setelah Zailani ditemukan tewas, Dewi Mayasari (39) isterinya menuju lokasi lahan garapan. Wanita beranak satu ini pun bingung melihat kondisi suaminya itu. Tak sabar menunggu kedatangan petugas Polsek Batang Kuis, Dewi bersama family dan dibantu warga mengangkat jasad korban dan membawanya ke rumah duka.
Namun saat jasad Zailani diangkat justru kulit punggung dan lengan sebelah kiri terkelupas. Pun demikian jasad korban tetap dibawa ke rumah duka. Curiga akan kematian itu, Dewi Mayasari didampingi Rizal Ketua PDIP PAC Kecamatan Batang Kuis dan Wakil Ketua DPRD Deli Serdang dari Partai PDIP Apoan Simanungkalit SE mendatangi Polsek Batang Kuis. Kedatangan wakil rakyat ini sempat menjadi perhatian personil Polsek Batang Kuis. Tak mau saling mencurigasi maka disepakati jika jasad korban diotopsi di RSUP Adam Malik.
Kanit Reskrim Polsek Batangkuis Ipda S Panjaitan yang dihubungi malam ini melalui ponselnya menerangkan, jenasah korban masih di RS RDUP Adam Malik Medan untuk keperluan otopsi. Pihak keluarga maupun saksi belum ada yang diperiksa. “Jenasah masih di RSUP Adam Malik , belum ada saksi maupun anggota keluarga yang diperiksa karena masih suasana duka," jelasnya.
Terpisah Apoan Simanungkalit SE kepada wartawan mengatakan ada rentetan kedatangan polisi dengan ditemukannya kader PDIP tewas dilahan garapan. “Saya minta kepada Kapoldasu untuk segera mengungkap kematian korban.,” tegasnya. (walsa)
