Sejumlah ruas jalan di kabupaten Samosir, rusak parah dan sangat mengganggu kenyamanan masyarakat secara umum. Sampai-sampai, wisatawan harus ekstra hati-hati berkendara.
Rusaknya beberapa ruas jalan vital di Kabupaten Samosir terjadi walau pun belum setahun selesai dibangun.
Kerusakan itu harus bisa dipertanggungjawabkan Dinas Pekerjaaan Umum (PU) Kabupaten Samosir yang dipimpin Pantas Samosir.
Demikian dikatakan Perwakilan LSM Topan RI wilayah Samosir, Edwin Simbolon kepada wartawan.
Pihaknya menemukan banyak infrastruktur jalan kabupaten yang rusak parah meski anggarannya bernilai milyaran dan bersumber dari uang rakyat karena kekurang becusan Kadis PU memimpin unit kerjanya.
"Uang milyaran dari uang rakyat, namun rakyat tidak bisa menikmatinya. Jalan yang baru dibangun itu,sudah kembali rusak parah dan sangat membahayakan terlebih para wisatawan," ujarnya saat berada di jalan kabupaten, Tuktuk Siadong, Simanindo.
Ia menilai, pembangunan jalan di jalan lingkar Tuktuk Siadong oleh Dinas PU Samosir dibangun asal asalan. Pasalnya, belum genap setahun, jalan hotmix sudah rusak parah, terlihat dari aspalnya sudah terkelupas.
Selain di Tuktuk Siadong, hasil penemuan tim yang dipimpinnya, pihaknya juga menemukan jalan milik kabupaten rusak di Kecamatan Harian, seperti Jalan menuju Air Terjun Efrata yang dikerjakan pada Tahun 2014 lalu sudah rusak parah. Kondisi jalan yang menghabiskan APBD 2014 miliaran rupiah sudah berlubang dan dipenuhi air dan lumpur.
"Kami meminta Kadis PU bertanggung jawab. Sebab, perbuatan ini jelas telah terjadi penyimpangan uang negara dan masyarakat juga yang selalu rugi. Kami juga akan meneruskan temuan kami ini ke aparat penegak hukum," tegasnya.
Kerusakan jalan yang baru selesai dibangun juga tampak pada pembangunan ruas jalan Lumban Suhi Dolok- Harapohan Kecamatan Pangururan senilai Rp1 miliar kondisinya sudah rusak.
Edwin meminta Kejaksaan dan Kepolisian dapat memeriksa pemborong dan Dinas PU supaya pelaku KKN dapat diseret kepengadilan, tegasnya.
Kadis PU Samosir, Pantas Samosir yang coba dikonfirmasi secara langsung di kantornya dan melalui selulernya tidak berhasil.(sam-1)
Ia menilai, pembangunan jalan di jalan lingkar Tuktuk Siadong oleh Dinas PU Samosir dibangun asal asalan. Pasalnya, belum genap setahun, jalan hotmix sudah rusak parah, terlihat dari aspalnya sudah terkelupas.
Selain di Tuktuk Siadong, hasil penemuan tim yang dipimpinnya, pihaknya juga menemukan jalan milik kabupaten rusak di Kecamatan Harian, seperti Jalan menuju Air Terjun Efrata yang dikerjakan pada Tahun 2014 lalu sudah rusak parah. Kondisi jalan yang menghabiskan APBD 2014 miliaran rupiah sudah berlubang dan dipenuhi air dan lumpur.
"Kami meminta Kadis PU bertanggung jawab. Sebab, perbuatan ini jelas telah terjadi penyimpangan uang negara dan masyarakat juga yang selalu rugi. Kami juga akan meneruskan temuan kami ini ke aparat penegak hukum," tegasnya.
Kerusakan jalan yang baru selesai dibangun juga tampak pada pembangunan ruas jalan Lumban Suhi Dolok- Harapohan Kecamatan Pangururan senilai Rp1 miliar kondisinya sudah rusak.
Edwin meminta Kejaksaan dan Kepolisian dapat memeriksa pemborong dan Dinas PU supaya pelaku KKN dapat diseret kepengadilan, tegasnya.
Kadis PU Samosir, Pantas Samosir yang coba dikonfirmasi secara langsung di kantornya dan melalui selulernya tidak berhasil.(sam-1)