[caption id="attachment_42623" align="alignleft" width="700"]
?[/caption]
Sejak pagi hari tadi, Senin (2/11/2015), ada pemandangan unik di sekitaran Gedung Pengadilan Agama (PA) Medan, Jalan Sisingamangaraja KM 8,8 No 198, Kelurahan Timbang Deli, Medan Amplas, Sumatera Utara. Sejumlah papan bunga bertuliskan kata-kata bujukan mesra menghiasi kawasan itu hingga membuat setiap orang tersenyum-senyum melihatnya.
Inilah beberapa tulisan di papan bunga itu:
Poy Mohon: Jangan ceraikan aku. Kau lah wanita yang aku cintai.
Poy bersumpah akan selalu membahagiakanmu selamanya seumur hidupku.
Poy tak akan berhenti berusaha untuk mendapatkanmu kembali.
Sejak pagi hari tadi, Senin (2/11/2015), ada pemandangan unik di sekitaran Gedung Pengadilan Agama (PA) Medan, Jalan Sisingamangaraja KM 8,8 No 198, Kelurahan Timbang Deli, Medan Amplas, Sumatera Utara. Sejumlah papan bunga bertuliskan kata-kata bujukan mesra menghiasi kawasan itu hingga membuat setiap orang tersenyum-senyum melihatnya.
Inilah beberapa tulisan di papan bunga itu:
Poy Mohon: Jangan ceraikan aku. Kau lah wanita yang aku cintai.
Poy bersumpah akan selalu membahagiakanmu selamanya seumur hidupku.
Poy tak akan berhenti berusaha untuk mendapatkanmu kembali.
Poy tak sanggup melihatmu menangis. Karena kau lah semangat hidupku.
Apa pun caranya, berapapun lamanya, Poy akan tetap mencintaimu selamanya.
Hasil penelusuran wartawan, papan bunga itu sengaja dipampangkan seorang pria yang berstatus sebagai pegawai BUMN berinisial DEF alias Poy. Seluruh kata-kata bujuk rayu itu ditujukannya pada WIT, istri yang sedang menggugat cerai dirinya.
“Kalau menurut catatan kita, mereka tinggal di salah satu perumahan di kawasan Medan Helvetia,” ujar seorang panitera di PA Medan yang meminta identitas lengkapnya untuk tidak dipublikasi.
Disebutkan sumber tadi, gugatan cerai itu masih berlangsung, dan akan disidangkan lebih lanjut sekitar dua pekan ke depan. “Tapi sepertinya mereka nggak hadir bang. Mungkin kuasa hukumnya aja seperti biasa,” sebutnya.
“Masih dalam tahap mediasi bang. Tapi memang belum ada kata damai,” ujar sumber lagi.
Masih disebutkan sumber, kasus perceraian ini diawali adanya pertengkaran di antara pasangan suami istri tersebut karena adanya wanita idaman lain. Selama pertengkaran terjadi, WIT juga mengalami kekerasan hingga akhirnya mengajukan perceraian.(mag-1)
Apa pun caranya, berapapun lamanya, Poy akan tetap mencintaimu selamanya.
Hasil penelusuran wartawan, papan bunga itu sengaja dipampangkan seorang pria yang berstatus sebagai pegawai BUMN berinisial DEF alias Poy. Seluruh kata-kata bujuk rayu itu ditujukannya pada WIT, istri yang sedang menggugat cerai dirinya.
“Kalau menurut catatan kita, mereka tinggal di salah satu perumahan di kawasan Medan Helvetia,” ujar seorang panitera di PA Medan yang meminta identitas lengkapnya untuk tidak dipublikasi.
Disebutkan sumber tadi, gugatan cerai itu masih berlangsung, dan akan disidangkan lebih lanjut sekitar dua pekan ke depan. “Tapi sepertinya mereka nggak hadir bang. Mungkin kuasa hukumnya aja seperti biasa,” sebutnya.
“Masih dalam tahap mediasi bang. Tapi memang belum ada kata damai,” ujar sumber lagi.
Masih disebutkan sumber, kasus perceraian ini diawali adanya pertengkaran di antara pasangan suami istri tersebut karena adanya wanita idaman lain. Selama pertengkaran terjadi, WIT juga mengalami kekerasan hingga akhirnya mengajukan perceraian.(mag-1)