Penderita HIV di Kota Binjai dari tahun 2014 sampai 2015 mengalami penurunan. Sementara untuk penderita Aids juga mengalami penurunan.
Dari data yang diperoleh di Dinas Kesehatan Kota Binjai menyebutkan, dari tahun 2014, penderita HIV di Kota Binjai mencapai 20 penderita. Sementara untuk tahun 2015, penderita HIV berkisar 14 penderita diantaranya perempuan 8 orang dan laki-laki 6 orang. Sedangkan untuk penderita Aids berjumlah 7 orang.
Plt Kepala Dinas Kesehatan, Ikrom Helmi mengatakan, HIV dan Aids merupakan virus yang berbeda, sebab penderita HIV belum tentu terjangkit virus Aids.
"HIV itu belum tentu Aids, karena dua virus ini berbeda, jadi kita harap masyarakat memahaminya dan jangan ada beranggapan HIV dan Aids itu sama," jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kantor Dinas Kesehatan Binjai, jalan Ikan Hiu, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Jumat (20/11/15).
Dari data yang diperoleh di Dinas Kesehatan Kota Binjai menyebutkan, dari tahun 2014, penderita HIV di Kota Binjai mencapai 20 penderita. Sementara untuk tahun 2015, penderita HIV berkisar 14 penderita diantaranya perempuan 8 orang dan laki-laki 6 orang. Sedangkan untuk penderita Aids berjumlah 7 orang.
Plt Kepala Dinas Kesehatan, Ikrom Helmi mengatakan, HIV dan Aids merupakan virus yang berbeda, sebab penderita HIV belum tentu terjangkit virus Aids.
"HIV itu belum tentu Aids, karena dua virus ini berbeda, jadi kita harap masyarakat memahaminya dan jangan ada beranggapan HIV dan Aids itu sama," jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kantor Dinas Kesehatan Binjai, jalan Ikan Hiu, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Jumat (20/11/15).
Dikatakannya, jika penderita HIV dilakukan pengobatan dengan teratur dan mengkonsumsi banyak vitamin, maka penderita tersebut tidak akan sampai ke Aids.
"Penderita HIV dapat bertahan lama umurnya, namun HIV ini tidak dapat sembuh, karena hingga sekarang belum ada ditemukan obatnya, jadi agar daya tahan tubuh semakin kuat, maka harus banyak mengkonsumsi vitamin," ujarnya.
Kalau Aids, lanjut dia, daya tahan tubuh penderita menurun, ciri-cirinya seperti, menderita diare terus menerus, berat badan menurun, dan penderita mengalami komplikasi TBC.
Untuk mengantisipasinya, masih kata Ikrom, jauhi seks bebas, hindari sentuhan langsung dengan penderita, jangan sampai darah penderita masuk ke tubuh kita.
"Jadi kita harus menghindari sentuhan langsung yang dapat membuat darah penderita masuk ke tubuh kita, kalau dari air liur dan gigitan nyamuk, virus aids dan HIV tidak akan bisa masuk ke tubuh kita," pungkasnya.
Dia juga menyarankan agar para ibu hamil mau memeriksa HIV, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi agar ibu dan bayi dapat segera diberikan pertolongan untuk memperpanjang ketahanan tubuhnya.(hendra)
"Penderita HIV dapat bertahan lama umurnya, namun HIV ini tidak dapat sembuh, karena hingga sekarang belum ada ditemukan obatnya, jadi agar daya tahan tubuh semakin kuat, maka harus banyak mengkonsumsi vitamin," ujarnya.
Kalau Aids, lanjut dia, daya tahan tubuh penderita menurun, ciri-cirinya seperti, menderita diare terus menerus, berat badan menurun, dan penderita mengalami komplikasi TBC.
Untuk mengantisipasinya, masih kata Ikrom, jauhi seks bebas, hindari sentuhan langsung dengan penderita, jangan sampai darah penderita masuk ke tubuh kita.
"Jadi kita harus menghindari sentuhan langsung yang dapat membuat darah penderita masuk ke tubuh kita, kalau dari air liur dan gigitan nyamuk, virus aids dan HIV tidak akan bisa masuk ke tubuh kita," pungkasnya.
Dia juga menyarankan agar para ibu hamil mau memeriksa HIV, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi agar ibu dan bayi dapat segera diberikan pertolongan untuk memperpanjang ketahanan tubuhnya.(hendra)
