Namun, hingga saat ini, pembebasan lahan warga masih menjadi kendala pembangunan jalan tol yang dicanangkan presiden Jokowi ini.
Pembangunan ruas jalan tol Medan-Binjai ini baru selesai dikerjakan sepanjang 6 kilometer dari 17 kilometer dan rencananya akan rampung pada tahun 2016.
Direktur keuangan PT Hutama Karya, Anis Anjayani menyatakan, dari seluruh ruas jalan tol trans Sumatera, Medan-Binjai, 70 persen diantaranya merupakan lahan milik PTPN 2 Sumatera Utara, sedangkan sisanya merupakan lahan warga.
"70 persennya memang lahan milik PTPN 2, sisanya milik warga, makanya pengerjaan ini terhambat oleh pembebasan lahan tersebut," jelasnya saat meninjau pembangunan tol trans Sumatera, Senin (24/11/15) kemarin.
Dijelaskannya, pembebasan lahan yang dilakukan secara spot membuat pengerjaan jalan tol dilakukan hanya di lahan yang sudah dibebaskan saja. "Karena kendala pembebasan lahan ini, pihak kami terpaksa harus mengerjakan pembangunannya hanya di lahan yang sudah dibebaskan saja," ujarnya.
Dengan adanya UU nomor 2 tahun 2012 tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum dapat memberikan kepastian yang lebih baik terhadap permasalahan pembebasan lahan.
Dikatakannya, pengerjaan jalan tol trans Sumatera Medan-Binjai diperkirakan sudah selesai pada akhir 2016 mendatang.
"Insyaallah akhir 2016 mendatang pembangunan tol trans Sumatera ini selesai, kita harap tidak ada kendala dalam pengerjaannya," ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, permasalahan pembiayaan tol trans Sumatera terkendala oleh lalu lintas harian rata-rata (LHR), ruas tol trans Sumatera yang relatif rendah jika dibandingkan dengan LHR ruas tol di Pulau Jawa, sehingga dibutuhkan struktur pembiayaan dengan waktu jatuh tempo yang cukup panjang.
Jalan tol trans Sumatera ruas medan-binjai ini dibangun dengan panjang 17 kilometer dengan nilai investasi sebesar rp 1.605 miliar dengan porsi smi rp 481 miliar.
Sedangkan untuk aspek teknis kecepatan rencana 100 km/ jam dengan lebar lajur 3.60 meter, lebar bahu luar 3.00 meter, lebar bahu dalam 1.50 meter dengan gerbang tol di Tanjung Mulia barrier gate 9 lajur, IC Helvetia 6 lajur, IC semayang 6 lajur dan Kota Binjai 6 lajur. (hendra)
Dengan adanya UU nomor 2 tahun 2012 tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum dapat memberikan kepastian yang lebih baik terhadap permasalahan pembebasan lahan.
Dikatakannya, pengerjaan jalan tol trans Sumatera Medan-Binjai diperkirakan sudah selesai pada akhir 2016 mendatang.
"Insyaallah akhir 2016 mendatang pembangunan tol trans Sumatera ini selesai, kita harap tidak ada kendala dalam pengerjaannya," ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, permasalahan pembiayaan tol trans Sumatera terkendala oleh lalu lintas harian rata-rata (LHR), ruas tol trans Sumatera yang relatif rendah jika dibandingkan dengan LHR ruas tol di Pulau Jawa, sehingga dibutuhkan struktur pembiayaan dengan waktu jatuh tempo yang cukup panjang.
Jalan tol trans Sumatera ruas medan-binjai ini dibangun dengan panjang 17 kilometer dengan nilai investasi sebesar rp 1.605 miliar dengan porsi smi rp 481 miliar.
Sedangkan untuk aspek teknis kecepatan rencana 100 km/ jam dengan lebar lajur 3.60 meter, lebar bahu luar 3.00 meter, lebar bahu dalam 1.50 meter dengan gerbang tol di Tanjung Mulia barrier gate 9 lajur, IC Helvetia 6 lajur, IC semayang 6 lajur dan Kota Binjai 6 lajur. (hendra)