Timses paslon Walikota dan Wakil Walikota Binjai H. M. Idaham-Timbas Tarigan, nomor urut 1, buka semua kebobrokan kinerja KPUD Binjai selama tahapan pilkada berlangsung hingga saat ini.
Penasehat tim sukses paslon nomor urut 1, Zulkarnaen Dahlan Lubis saat mendatangi KPUD Binjai di jalan Gatot Subroto, Kecamatan Binjai Barat, bersama Ketua Tim Pemenangan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota nomor urut 1, H. M. Sajali dan penasehat Tim Zainuddin Purba terkait salah satu iklan yang menyudutkan paslon nomor urut satu mengatakan, kinerja KPUD Binjai yang diketuai Herry Dani sangat terbilang bobrok. KPUD Binjai sangat terlihat memihak kepada salah satu paslon.
Kabar yang pernah diterima tim sukses, lanjut dia, salah satu kegiatan KPUD Binjai yang dilaksanakan di Hill Park, Brastagi ditunggangi oleh salah satu pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Binjai.
Selain itu, lanjut dia, sejumlah komisioner KPUD Kota Binjai juga pernah dikabarkan bertemu dengan salah satu paslon di salah satu restoran di salah satu plaza di Kota Medan.
Kebobrokan KPUD Binjai juga terlihat waktu peristiwa hilangnya brankas KPUD Binjai yang berisikan uang tunai senilai Rp 250 juta dan ribuan lembar hologram untuk keperluan pilkada. Saat itu dalam penyelidikan pihak kepolisian, tak satupun ditemukan pintu yang rusak dan ruangan tempat penyimpanan brankas masih terlihat rapi.
"Dari hilangnya brankas itu saja kita sudah menilai KPUD Binjai itu bobrok, kita harap hilangnya brankas tersebut bukan permainan atau akal-akalan pihak KPUD Binjai untuk memuluskan aksinya untuk memenangkan salah satu paslon yang mereka dukung," jelasnya.
Yang terakhir, kata dia, dari iklan yang ditayangkan KPU saat debat kandidat kemarin juga sudah terlihat jelas kalau KPUD Binjai tidak netral dan bobrok, sampai-sampai mereka menjadikan tim sukses salah satu paslon sebagai bintang iklannya.
"Sangat bobrok KPUD Binjai, tidak ada kenetralannya sebagai penyelenggara pilkada, kita harap ini menjadi pelajaran bagi KPUD Binjai agar bersikap netral," cetusnya.(hendra)
Selain itu, lanjut dia, sejumlah komisioner KPUD Kota Binjai juga pernah dikabarkan bertemu dengan salah satu paslon di salah satu restoran di salah satu plaza di Kota Medan.
Kebobrokan KPUD Binjai juga terlihat waktu peristiwa hilangnya brankas KPUD Binjai yang berisikan uang tunai senilai Rp 250 juta dan ribuan lembar hologram untuk keperluan pilkada. Saat itu dalam penyelidikan pihak kepolisian, tak satupun ditemukan pintu yang rusak dan ruangan tempat penyimpanan brankas masih terlihat rapi.
"Dari hilangnya brankas itu saja kita sudah menilai KPUD Binjai itu bobrok, kita harap hilangnya brankas tersebut bukan permainan atau akal-akalan pihak KPUD Binjai untuk memuluskan aksinya untuk memenangkan salah satu paslon yang mereka dukung," jelasnya.
Yang terakhir, kata dia, dari iklan yang ditayangkan KPU saat debat kandidat kemarin juga sudah terlihat jelas kalau KPUD Binjai tidak netral dan bobrok, sampai-sampai mereka menjadikan tim sukses salah satu paslon sebagai bintang iklannya.
"Sangat bobrok KPUD Binjai, tidak ada kenetralannya sebagai penyelenggara pilkada, kita harap ini menjadi pelajaran bagi KPUD Binjai agar bersikap netral," cetusnya.(hendra)
