Bangunan pasar ikan yang berada di pasar Tavip Kota Binjai yang rencananya akan diisi oleh seluruh pedagang ikan ternyata tak berfungsi dan terbengkalai.
Bangunan yang menggunakan dana P-APBN tahun 2012 atas kerjasama Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dengan Pemerintah Kota Binjai yang menelan biaya hingga milyaran rupiah ini ternyata hingga kini terbengkalai dan mengalami kerusakan.
Dari pantauan metro-online.co, bangunan pasar ikan dan ayam di pasar Tavip terbengkalai dan mengalami kerusakan. Meja pedagang yang terbuat dari beton dan keramik sudah banyak yang rusak dan pecah, sementara, besi tiang untuk pedagang menggantungkan dagangannya mulai rapuh dan berkarat dimakan usia, bahkan meja lapak pedagang juga berlumut dan retak-retak. Ironisnya, bila warga melintas dikawasan tersebut, bau busuk begitu menyengat.
Akibat terbengkalai dan tak berfungsi dengan semestinya, banyak peagang di pasar Tavib yang menjadikan bangunan yang telah tiga tahun terbengkalai dengan anggaran milyaran tersebut menjadi gudang dan tempat pembuangan sampah.
Menyikapi hal ini, Pj. Walikota Binjai, Riadil Akhir mengatakan, terbengkalainya bangunan pasar ikan tersebut dikarenakan sejumlah pedagang menolak untuk direlokasi ke lokasi bangunan baru, sehingga bangunan tersebut tidak ada yang mau menempati.
"Sebenarnya sudah ada pemberitahuan kepada seluruh pedagang ikan agar menggunakan lapak tersebut, namun mereka menolak," jelasnya, Jumat (18/12/15).
Dikatakannya, kedepannya, Pemkot Binjai akan kembali menata dan menempatkan pedagang yang ada di pasar Tavip sesuai pada tempatnya, agar seluruh pasar tradisional yang ada di Binjai lebih baik dan tertata.
"Kita akan tata kembali pasar yang ada di Binjai, jadi kalau untuk pedagang sayur, ada tempatnya, pedagang ikan ada tempatnya, dan lainnya, jadi pembeli tidak bingung saat akan belanja dan pasar menjadi rapi, tidak ada lagi pedagang yang berjualan dipinggir jalan (PKL," ujarnya.
Dijelaskannya, bangunan kios pasar Tavip dilantai dua banyak yang kosong dan tak terpakai, rencananya, pedagang yang tidak ada lapak kios akan dipindahkan agar pasar Tavip lebih tertata.
"Dilantai dua kan banyak yang kosong, jadi nanti kita pindahkan pedagang yang tidak ada lapak kiosnya, jadi agar bangunan tersebut semuanya berfungsi," cetusnya.(hendra)
Menyikapi hal ini, Pj. Walikota Binjai, Riadil Akhir mengatakan, terbengkalainya bangunan pasar ikan tersebut dikarenakan sejumlah pedagang menolak untuk direlokasi ke lokasi bangunan baru, sehingga bangunan tersebut tidak ada yang mau menempati.
"Sebenarnya sudah ada pemberitahuan kepada seluruh pedagang ikan agar menggunakan lapak tersebut, namun mereka menolak," jelasnya, Jumat (18/12/15).
Dikatakannya, kedepannya, Pemkot Binjai akan kembali menata dan menempatkan pedagang yang ada di pasar Tavip sesuai pada tempatnya, agar seluruh pasar tradisional yang ada di Binjai lebih baik dan tertata.
"Kita akan tata kembali pasar yang ada di Binjai, jadi kalau untuk pedagang sayur, ada tempatnya, pedagang ikan ada tempatnya, dan lainnya, jadi pembeli tidak bingung saat akan belanja dan pasar menjadi rapi, tidak ada lagi pedagang yang berjualan dipinggir jalan (PKL," ujarnya.
Dijelaskannya, bangunan kios pasar Tavip dilantai dua banyak yang kosong dan tak terpakai, rencananya, pedagang yang tidak ada lapak kios akan dipindahkan agar pasar Tavip lebih tertata.
"Dilantai dua kan banyak yang kosong, jadi nanti kita pindahkan pedagang yang tidak ada lapak kiosnya, jadi agar bangunan tersebut semuanya berfungsi," cetusnya.(hendra)