Soal Polisi Tewas di Pos PAM

Tak ada kebiasaan yang berbeda dari keseharian Hendra Sinulingga (32). Selain terbilang ramah sama tetangga dan rekan sesama bertugas. Salah satu personil kepolisian unit satlantas Polres Langkat ini sebelum maut menjemputnya karena tersengat listri juga kerap beribadah.
"Kami tidak menyangka dia cepat dipanggil sang Khalit (tuhan). Setahu kami, dia orangnya cukup ramah dan taat beribadah. Asal melihat teman atau orang, dia pasti tersenyum, orang memang baik dia," terang Yudi, salah satu rekan dikepolisian yang turut hadir berkabung di rumah duka, Jumat (25/12/15).
Tak ada kebiasaan yang berbeda dari keseharian Hendra Sinulingga (32). Selain terbilang ramah sama tetangga dan rekan sesama bertugas. Salah satu personil kepolisian unit satlantas Polres Langkat ini sebelum maut menjemputnya karena tersengat listri juga kerap beribadah.
"Kami tidak menyangka dia cepat dipanggil sang Khalit (tuhan). Setahu kami, dia orangnya cukup ramah dan taat beribadah. Asal melihat teman atau orang, dia pasti tersenyum, orang memang baik dia," terang Yudi, salah satu rekan dikepolisian yang turut hadir berkabung di rumah duka, Jumat (25/12/15).
Tak jarang, semasa hidup dia memberikan (menyisihkan) sebagian rezeki yang didapatnya kepada kaum duafa atau anak terlantar. Sehingga, perbuatanya ini banyak dikenal orang dan menjadi perhatian rekan sesama kerja.
"Saya salut sama dia, selain taat ibadah. Dia juga kerap menyisihkan sebagian rezeky yang dia dapat. Sehingga, kami merasa kehilangan dia sebagai rekan yang baik," sambung seorang personil lainya di kediaman korban.
Namun, beberapa sanak keluarga yang terlihat berduka memiliki kenangan sendiri terhadap korban. Meski tidak memiliki tabiat, sesaat sebelum meninggal tersengat listrik. Korban kerap meminta sang menyajikan sarapan pagi hari sebelum dinas. Juga minta dibuatkan minuman susu oleh sang istri.
"Biasanya sih yang saya tahu, dia kalau sarapan ambil sendiri. Ini entah kenapa belakangan hari kerap minta dibuatkan oleh istrinya. Begitu juga kalau minuman," celoteh salah satu sanak family korban.
Seolah memberi tanda atau cuma kebetulan saja. Korban sangat ingin dimanjakan sang istri hingga akhir hayat menjemputnya. Bahkan, sang istri tak sanggup membendung air mata kesedihan ditinggal sang suami. Usai Baqdah Jum'at, akhirnya jenazah dikebumikan dipemakaman keluarga.
"Almarhum, akan dikebumikan dikampung halamanya di Kuala. Karena disana ada tempat pemakaman keluarga yang sudah disiapkan. Kasihan lihat istrinya, dari tadi menangis terus," sebut pria yang mengaku sebagai paman korban. (hendra)
"Saya salut sama dia, selain taat ibadah. Dia juga kerap menyisihkan sebagian rezeky yang dia dapat. Sehingga, kami merasa kehilangan dia sebagai rekan yang baik," sambung seorang personil lainya di kediaman korban.
Namun, beberapa sanak keluarga yang terlihat berduka memiliki kenangan sendiri terhadap korban. Meski tidak memiliki tabiat, sesaat sebelum meninggal tersengat listrik. Korban kerap meminta sang menyajikan sarapan pagi hari sebelum dinas. Juga minta dibuatkan minuman susu oleh sang istri.
"Biasanya sih yang saya tahu, dia kalau sarapan ambil sendiri. Ini entah kenapa belakangan hari kerap minta dibuatkan oleh istrinya. Begitu juga kalau minuman," celoteh salah satu sanak family korban.
Seolah memberi tanda atau cuma kebetulan saja. Korban sangat ingin dimanjakan sang istri hingga akhir hayat menjemputnya. Bahkan, sang istri tak sanggup membendung air mata kesedihan ditinggal sang suami. Usai Baqdah Jum'at, akhirnya jenazah dikebumikan dipemakaman keluarga.
"Almarhum, akan dikebumikan dikampung halamanya di Kuala. Karena disana ada tempat pemakaman keluarga yang sudah disiapkan. Kasihan lihat istrinya, dari tadi menangis terus," sebut pria yang mengaku sebagai paman korban. (hendra)