Kabut Tebal, Penerbangan di Bandara Kualanamu Terganggu

Sebarkan:
Bandara Kualanamu diselimuti kabut tebal pada Senin (14/12) pagi. Akibatnya, sejumlah penerbangan tujuan KNIA mengalami gangguan, yakni dialihkan ke bandara lain.

Selain dialihkan, dampak lain KNIA diselimuti kabut tebal adalah ada pesawat yang Return to Base (balik ke asal) dan berputar-putar (holding) rata-rata 30 menit baru akhirnya bisa mendarat di KNIA.

Informasi dihimpun, jarak pandang di landasan pacu (runway) KNIA ketika kabut tebal menyelimuti, diambang batas. Yakni, berkisaran 50-200 meter. Sejumlah jadwal penerbangan terganggu mulai pagi pukul 05.00 Wib hingga pukul 09.00 Wib. Pesawat yang dialihkan penerbangannya ke Batam yakni Citilink QG 140 dari Bandara Halim Perdanakusuma.

“Seharusnya sampai (mendarat di KNIA), pukul 07.10 Wib pagi. Tetapi karena dialihkan ke Batam, mendarat pukul 10.46 Wib,” kata Manager Airport Duty KNIA, Jasirin ketika dikonfirmasi.

Dia menjelaskan, dua pesawat terpaksa Return to Base (balik kanan). Masing-masing AirAsia AK 396 dari Kuala Lumpur dan Lion Air JT 210 dari Jakarta. Sedangkan pesawat yang berputar-putar (holding) karena cuaca buruk dan akhirnya bisa mendarat yakni, WingsAir (IW 1263) dari Gunung Sitoli, Lion Air (JT 397), Sriwijaya Air (SJ 010) dari Padang, Silk Air (SI 234) dari Singapura dan Garuda Indonesia (GA 180) dari Jakarta.

Informasi dihimpun, GA 180 dijadwalkan mendarat pukul 08.30 Wib yang akhirnya mendarat pukul 10.02 Wib. IW 1263 dijadwalkan mendarat pukul 07.35 Wib yang akhirnya mendarat pukul 08.11 Wib. SI 234 dijadwalkan mendarat pukul 07.55 Wib, akhirnya mendarat pukul 08.17 Wib. Dan SJ 010 dijadwalkan mendarat pukul 07.50 Wib , akhirnya mendarat pukul 08.21 Wib.

“Ini (kondisi) cuaca kabut embun yang tebal. Sekarang ini (siang) sudah normal. Jarak pandang hingga pukul 14.00 Wib yang dapat kita peroleh dari petugas cuaca sudah dikisaran 3000 meter,” ungkapnya.

Sementara, petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) KNIA, Darul menyatakan, cuaca kabut yang menyelimuti bandara kebanggaan masyarakat Sumut itu terjadi karena kelembapan udara yang tinggi. Hal itu, menurutnya, diakibatkan faktor hujan yang mengguyur seharian di Minggu.

“Hujan seharian maka terjadi kelembapan udara. Sehingga timbul awan tebal atau kabut,” pungkasnya.

Pun begitu, lanjut Darul, kondisi itu tak berlangsung lama. Menurutnya, lebih kurang terjadi sekira 2 jam. Menurut dia, awan tebal yang menyelimuti KNIA mulai dari pukul 05.00 Wib hingga pukul 09.00 Wib ," setelah pukul 10.00 WIB, (jarak pandang) sudah berangsur membaik, naik ke 1000 meter hingga sekarang sudah dikisaran 3000 meter,” sebutnya. (walsa)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini