Material Pembangunan Pasar Berngam Tak Layak

Sebarkan:
Telan Biaya Rp2 Miliar

DSCF3971

Pembangunan pasar Berngam yang menelan anggaran sekitar Rp 2 Miliar ternyata menggunakan material yang tak layak.

Dari pantauan, pembangunan pasar tersebut menggunakan semen berkualitas rendah. Tak hanya itu, adukan pasir untuk memasang kramik seakan kurang semen. Pasalnya, warna semen pada pasir kurang terlihat seperti layaknya pembangunan secara umum.

Kepala Dinas (Kadis) UKM dan Perindag, T. Syariffudin, saat dikonfirmasi via selulernya mengakui, kalau dirinya tidak begitu mengetahui secara percis pembangunan pasar di Berngam. “Saya tidak tahu percis, coba cek aja di dalam RAB itu, pakai semen apa sebenarnya, apakah sudah ditentukan merek semennya?,” kata T. Syarifuddin sembari menyarankan menemui anggotanya, Ikhsan di kantor.
Sementara, Ikhsan selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pembangunan Pasar Berngam menjelaskan, semen yang digunakan sudah sesuai RAB. “Kalau menurut saya sudah sesuai RAB, jadi saya rasa tidak ada masalah lagi,” ucapnya singkat.

Dijelaskannya, untuk mengetahui semen tersebut bisa atau tidak dipakai untuk proyek ini, tidak dapat dijelaskan sekarang. “Penjelasan itu nanti setelah ada hasil audit Inspektorat, BPK, dan BPKP,” katanya berdalih dan tetap menegaskan semen tersebut menurutnya sudah sesuai RAB.

Sementara itu, Ketua Coruption Wacth (BCW) Binjai, Gito Affandi mengatakan, bila dilihat dari material pembangunan pasar Berngam, jelas menunjukan kalau pembangunannya menggunakan material kualitas rendah.

"Coba bayangkan, proyek tersebut anggarannya besar, tapi kenapa menggunakan semen kualitas rendah, cemana bangunan itu mau tahan lama kalau materialnya kualitas rendah," ujarnya saat ditemui, Jumat (18/12/15).

Dikatakannya, seharusnya, bila anggaran pembangunan menalan biaya yang cukup besar, material yang digunakan juga harus berkualitas standar, sehingga bangunan tersebut dapat bertahan lama.

"Biaya besar, kok material kelas rendah, hal ini jelas menimbulkan pertanyaan besar, karena kan ada standarisasinya, jadi pemenang tender jangan asal-asalan saja mengerjakan proyek," cetusnya.(hendra)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar