Rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Binjai tahun 2015 yang dilakukan pihak KPUD Binjai di lantai 4, gedung Hotel Kardopa, Aula Diva, jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai di warnai protes oleh saksi paslon nomor urut 2, Juliadi-Tulen dan paslon nomoe urut 3, H. Saleh Bangun-Dhani Setiawan Isma.
Saat pembacaan hasil pemungutan suara oleh PPK di tingkat Kecamatan Binjai Barat, saksi pasangan nomor urut 2 dan 3 melakukan protes keras atas daftar pemilih tetap (DPT) yang dibacakan pihak PPK.
Dari data PPK Binjai Barat, DPT Binjai Barat berkisar 32.171 dengan rincian laki-laki 16.053 dan perempuan 16.118. Untuk DPTb1 27 pemilih, diantaranya, laku-laki 13, perempuan 14. DPTb2 sebesar 1531 dengan rincian laki-laki 626, perempuan 905, dengan total keseluruhan laki-laki 10.156, perempuan 11.234 dengan total 21.390.
Membengkaknya angka daftar pemilih yang menggunakan KTP di Kecamatan Binjai Barat terus diperotes oleh saksi paslon nomor urut 2 dan 3. Mereka menganggap kinerja KPU dan jajarannya bobrok. Mereka juga meminta agar Panwaslih dibubarkan saja karena tugasnya sebagai pengawas pelaksanaan Pilkada Kota Binjai tak berfungsi alias asal-asalan.
Saksi paslon nomor urut 2, dalam protesnya mengatakan, dari data PPK, jumlah pemilih yang menggunakan DPTb2 di Kecamatan Binjai Barat mengalami pembengkakan hingga mencapai 30 persen, sementara, surat suara yang dilebihkan pihak KPUD Binjai ke KPPS hanya sebesar 2.5 dari jumlah DPT, jelas angka ini tidak singkron dan menimbulkan tanda tanyak.
Sementara, pihak KPUD Binjai melalui Ketua KPUD Binjai, Herri Dani mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap kinerja jajarannya agar lebih maksimal dalam menjalankan tugasnya.
Hadir dalam kegiatan yang bertemakan 'Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Binjai tahun 2015', seluruh Komisioner KPU Binjai, Panwaslih Kota Binjai, ketiga saksi paslon nomor urut 1,2 dan 3, PPK, Kesbangpol linmas, Janu Lubis dan tamu undangan.(hendra)
Membengkaknya angka daftar pemilih yang menggunakan KTP di Kecamatan Binjai Barat terus diperotes oleh saksi paslon nomor urut 2 dan 3. Mereka menganggap kinerja KPU dan jajarannya bobrok. Mereka juga meminta agar Panwaslih dibubarkan saja karena tugasnya sebagai pengawas pelaksanaan Pilkada Kota Binjai tak berfungsi alias asal-asalan.
Saksi paslon nomor urut 2, dalam protesnya mengatakan, dari data PPK, jumlah pemilih yang menggunakan DPTb2 di Kecamatan Binjai Barat mengalami pembengkakan hingga mencapai 30 persen, sementara, surat suara yang dilebihkan pihak KPUD Binjai ke KPPS hanya sebesar 2.5 dari jumlah DPT, jelas angka ini tidak singkron dan menimbulkan tanda tanyak.
Sementara, pihak KPUD Binjai melalui Ketua KPUD Binjai, Herri Dani mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap kinerja jajarannya agar lebih maksimal dalam menjalankan tugasnya.
Hadir dalam kegiatan yang bertemakan 'Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Binjai tahun 2015', seluruh Komisioner KPU Binjai, Panwaslih Kota Binjai, ketiga saksi paslon nomor urut 1,2 dan 3, PPK, Kesbangpol linmas, Janu Lubis dan tamu undangan.(hendra)
