TNI Angkatan Darat (AD) menargetkan mencetak 200 ribu hektare sawah pada 2016. Seluruh Kodam dan jajarannya dilibatkan untuk pencapaian target itu.
“Target kita untuk membantu Kementerian Pertanian, tahun depan itu 200 ribu hektare,” kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD)Jenderal TNI Mulyono dalam Acara penanaman perdana padi varietas Kartika 1-82 di lahan Dem Area Kodam I/BB di Desa Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, kemarin.
Dia memaparkan, kodam-kodam di seluruh Indonesia sudah diperintahkan untuk menginventarisir lahan-lahan yang kemungkinan dapat diberdayakan guna pencapaian target 200 ribu hektare sawah tersebut.
“Seluruh Indonesia, seluruh kodam-kodam. Di Merauke sudah, Sumatera Selatan, NTT, termasuk Sumatera Utara, semua lini sudah kita kerahkan untuk menginvetarisir lahan-lahan yang bisa kita kembangkan,” ucapnya.
Penanaman perdana padi varietas Kartika 1-82 dilakukan dengan mekanisme pertanian modern dan pola semiorganik. Padi itu ditanami di areal seluas 106 hektare.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengapresiasi langkah TNI sebagai program yang luar biasa. Terlebih, mereka memanfaatkan teknologi terbaru. “Benihnya baru yang ditemukan TNI sendiri, yaitu Pak Widagdo, namanya Kartika 1-82 dengan produktivitas 11,2 ton per hektare,” jelasnya.
Jika program itu terlaksana di seluruh di Indonesia dan diawasi PPL serta babinsa bersama-sama polri, hasilnya akan luar biasa. “Seratus hektare saja per satu desa atau satu babinsa itu, jika 52.000 berarti 5 ribu hektare. Kalau kenaikan 3 ton saja sudah 15 juta ton,” ucapnya.(rel/bb)
Dia memaparkan, kodam-kodam di seluruh Indonesia sudah diperintahkan untuk menginventarisir lahan-lahan yang kemungkinan dapat diberdayakan guna pencapaian target 200 ribu hektare sawah tersebut.
“Seluruh Indonesia, seluruh kodam-kodam. Di Merauke sudah, Sumatera Selatan, NTT, termasuk Sumatera Utara, semua lini sudah kita kerahkan untuk menginvetarisir lahan-lahan yang bisa kita kembangkan,” ucapnya.
Penanaman perdana padi varietas Kartika 1-82 dilakukan dengan mekanisme pertanian modern dan pola semiorganik. Padi itu ditanami di areal seluas 106 hektare.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengapresiasi langkah TNI sebagai program yang luar biasa. Terlebih, mereka memanfaatkan teknologi terbaru. “Benihnya baru yang ditemukan TNI sendiri, yaitu Pak Widagdo, namanya Kartika 1-82 dengan produktivitas 11,2 ton per hektare,” jelasnya.
Jika program itu terlaksana di seluruh di Indonesia dan diawasi PPL serta babinsa bersama-sama polri, hasilnya akan luar biasa. “Seratus hektare saja per satu desa atau satu babinsa itu, jika 52.000 berarti 5 ribu hektare. Kalau kenaikan 3 ton saja sudah 15 juta ton,” ucapnya.(rel/bb)