[caption id="attachment_44794" align="aligncenter" width="650"]
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono menjawab wartawan, di kantor Presiden, Jakarta, Senin (22/6). (Dok. Sekretariat Negara).[/caption]
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan dokumen teknis untuk mencairkan pinjaman proyek empat jalan tol dapat dikirimkan ke The Export-Import Bank of China atau EximBank China pada pekan depan.
Seperti diketahui total pinjaman untuk merealisasikan empat proyek tol tersebut ditaksir mencapai Rp 10 triliun.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan dokumen teknis untuk mencairkan pinjaman proyek empat jalan tol dapat dikirimkan ke The Export-Import Bank of China atau EximBank China pada pekan depan.
Seperti diketahui total pinjaman untuk merealisasikan empat proyek tol tersebut ditaksir mencapai Rp 10 triliun.
"Sudah 3 difinalisasi di Kementerian Perdagangan China, di Exim bank nya sudah selesai," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hediyanto W Husaeni, di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (10/12).
Hediyanto menjelaskan, dana pinjaman dari dua bank asal negeri tirai bambu tadi akan digunakan untuk membangun proyek tol ruas Solo-Ngawi-Kertosono (Soker), Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Manado-Bitung, dan Tol Balikpapan-Samarinda.
Namun, kata dia khusus untuk proyek tol Manado-Bitung proses finalisasi pinjaman sendiri tak semulus tiga proyek lainnya sehingga kucuran dana pinjaman diperkirakan akan turun pada akhir Desember nanti.
"Katanya sih cair paling lambat tanggal 15, tapi kita izin sama Menteri Keuangan paling lambat 29 Desember masih boleh cair," katanya.
Selain menyerahkan dokumen teknis empat proyek jalan tol, Hediyanto bilang pemerintah juga akan mengutus Kementerian Keuangan untuk menggelar negosiasi demi mempercepat proses pencairan jaminan.
Langkah ini dilakukan lantaran selama ini proses pencairan pinjaman dari China berlangsung lama hingga 23 bulan pasca pengesahan perjanjian dengan kontraktor pelaksana.
Dengan upaya tersebut, ia berharap pencairan sekaligus penandatangan loan agreement antara China dan Indonesia terkait empat proyek jalan tol ini bisa beres akhir tahun ini juga.
"Kita harapkan akhir tahun ini cair semua," tandas Hediyanto. (dim/int)
Hediyanto menjelaskan, dana pinjaman dari dua bank asal negeri tirai bambu tadi akan digunakan untuk membangun proyek tol ruas Solo-Ngawi-Kertosono (Soker), Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Manado-Bitung, dan Tol Balikpapan-Samarinda.
Namun, kata dia khusus untuk proyek tol Manado-Bitung proses finalisasi pinjaman sendiri tak semulus tiga proyek lainnya sehingga kucuran dana pinjaman diperkirakan akan turun pada akhir Desember nanti.
"Katanya sih cair paling lambat tanggal 15, tapi kita izin sama Menteri Keuangan paling lambat 29 Desember masih boleh cair," katanya.
Selain menyerahkan dokumen teknis empat proyek jalan tol, Hediyanto bilang pemerintah juga akan mengutus Kementerian Keuangan untuk menggelar negosiasi demi mempercepat proses pencairan jaminan.
Langkah ini dilakukan lantaran selama ini proses pencairan pinjaman dari China berlangsung lama hingga 23 bulan pasca pengesahan perjanjian dengan kontraktor pelaksana.
Dengan upaya tersebut, ia berharap pencairan sekaligus penandatangan loan agreement antara China dan Indonesia terkait empat proyek jalan tol ini bisa beres akhir tahun ini juga.
"Kita harapkan akhir tahun ini cair semua," tandas Hediyanto. (dim/int)