Meski keterbatasan fisik yang dialami Rahmatullah sejak lahir dengan tidak memiliki tangan dan kaki, namun dirinya sebagai anak yang mandiri mampu melakukan apa saja dengan sendirinya.
Keinginannya untuk bersekolah seakan membuat dirinya merasa seperti layaknya anak normal pada umumnya.
Untuk menulis setiap mata pelajaran yang diberikan gurunya, Rahmatullah menggunakan pipinya, untuk meraut pinsilnya, dia menggunakan pisat yang dia letakkan di mulut, bahkan, untuk melakukan aktifitas lainnya, dirinya tak pernah merasakan kesulitan layaknya anak-anak pada umumnya yang memiliki fisik normal.
Setiap paginya, murid yang duduk di bangku kelas satu SD 050741, Desa Pulau Banyak ini mempersiapkan perlengkapan sekolahnya sendiri.
Setelah itu, Rahmatullah berkemas untuk mempersiapkan diri berangkat menuju sekolah yang berjarak 1 kilo meter dari rumahnya.
Untuk menuju sekolahnya, Rahmatullah setiap paginya diantar pamanya mengunakan sepeda motor. Saat tiba di sekolah, Rahmatullah sudah di tunggu teman-temanya untuk bermain. Rahmatullah pun mampu membuat suasana sekolah menjadi ramai dengan kehadiranya meski fisiknya mengalami kekurangan.
Menurut pamannya, Iwan, sejak terlahir kedunia, Rahmatullah sudah memiliki keterbatasan fisik, namun, meski begitu, Rahmatullah tergolong anak yang pintar dan rajin untuk mengerjakan tugas sekolahnya.
Sementara, guru Rahmatullah, Sainul Arifin, guru rahmatullah mengatakan, meski fisik Rahmatullah tidak sempurna, namun dalam melakukan kegiatan belajar mengajar Rahmatullah tidak memiliki kesulitan, yang membuat anak ini beda dengan anak pada umunya, anak pada umunya menulis mengunakan tangan, sementara Rahmatullah mengunakan pipi sebagai alat bantu untuk menulis.
Dikatakannya, Rahmatullah pun tidak pernah minder atupun murung setiba di sekolah, Rahmatullah sudah merasa dirinya seperti teman-temanya yang memiliki fisik yang sempurna.
dengan pingulnya Rahmatullah dengan cepat mengejar teman-temanya, bahkan saat keluar main-main Rahmatullah pun menuju kantin untuk membeli jajanan, Rahmatullah meletakan kue yang di belinya di lengan tanganya. Sedikitpun keterbatasan fisiknya tidak terlihat diraut wajahnya, bahkan kesedihan.(hendra)
Untuk menuju sekolahnya, Rahmatullah setiap paginya diantar pamanya mengunakan sepeda motor. Saat tiba di sekolah, Rahmatullah sudah di tunggu teman-temanya untuk bermain. Rahmatullah pun mampu membuat suasana sekolah menjadi ramai dengan kehadiranya meski fisiknya mengalami kekurangan.
Menurut pamannya, Iwan, sejak terlahir kedunia, Rahmatullah sudah memiliki keterbatasan fisik, namun, meski begitu, Rahmatullah tergolong anak yang pintar dan rajin untuk mengerjakan tugas sekolahnya.
Sementara, guru Rahmatullah, Sainul Arifin, guru rahmatullah mengatakan, meski fisik Rahmatullah tidak sempurna, namun dalam melakukan kegiatan belajar mengajar Rahmatullah tidak memiliki kesulitan, yang membuat anak ini beda dengan anak pada umunya, anak pada umunya menulis mengunakan tangan, sementara Rahmatullah mengunakan pipi sebagai alat bantu untuk menulis.
Dikatakannya, Rahmatullah pun tidak pernah minder atupun murung setiba di sekolah, Rahmatullah sudah merasa dirinya seperti teman-temanya yang memiliki fisik yang sempurna.
dengan pingulnya Rahmatullah dengan cepat mengejar teman-temanya, bahkan saat keluar main-main Rahmatullah pun menuju kantin untuk membeli jajanan, Rahmatullah meletakan kue yang di belinya di lengan tanganya. Sedikitpun keterbatasan fisiknya tidak terlihat diraut wajahnya, bahkan kesedihan.(hendra)