Meski pun pemerintah telah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) namun hal ini tidak menjamin turunnya harga kebutuhan pokok.
Seperti yang dikeluhkan para pedagang dan pembeli ikan di Tempat Penampungan Ikan (TPI) Bagan Percut, yang mengeluhkan sejak dua minggu terakhr harga ini di TPI ini melambung tinggi.
Dayat (33) salah seorang pedagang ikan mengungkapkan jika melambungnya harga ikan ini disebabkan cuaca buruk yang melanda perairan Indonesia sehingga mengakibatkan turunnya tangkapan para nelayan, cuaca buruk, walaupun nelayan tetap melaut tapi tangkapan ikannya tidak maksimal,” terangnya.
Dirinya pun khawatir jika kondisi ini terus berlanjut maka harga ikan akan terus melambung naik hingga mengakibatkan turunnya daya beli yang tentu saja berpengaruh dengan penghasailan para pedagang ikan apalagi ini sudah mendekati hari besar Imlek.
"Biasanya kalau sudah memasuki hari besar keagamaan seperti Imlke harga ikan pasti terpengaruh,” ujarnya.
Dirincikannya harga ikan Bawal sebelumnya hanya Rp 50 per kilogramnya namun saat ini harga ikan Bawal diitngkat TPI sudah mencapai Rp 65 ribu per kilogramnya.
Untuk ikan Penang harga biasanya Rp 40 ribu tapi sekarang mencapai Rp 50 ribu sedangkan untuk Udang Kelong A sudah mencapi Rp 120 ribu per kilogramnya padahal dihari biasa hanya Rp 70 ribu sampai Rp 80 ribu per kilogramnya.
"Harga ditingkat TPI saja sudah segitu bagiamnan kalau ditingkat agen dan pengecer dipasar,” jelasnya.
Akibat harga yang melambung ini, tentunya juga berimbas pada pendapatan para nelayan. Karena daya beli masyarakat juga kurang.
"Biasanya saat harga normal, TPI Bagan Percut ini setiap hari selalu ramai. Saat ini hanya hari tentu saja yang agak rami, itupun diakhir pekan yakni Jumat, Sabtu dan Minggu,” terangnya.
Disoal dengan kondisi Bahan Bakar minyak untuk nelayan di TPI, untuk kebutuhan nelayan pasaca turunya harga BBM, menurut Dayat tidak berpengaruh. Bahkan stok mereka tidak masih aman. Namun yang menaji kendala adalah cuaca buruk saja.
"Cuaca buruk ini termasuk angin kecang dan dan arus laut deras. Alhasil ikan juga tidak nampak,” keluhnya.(walsa)
"Biasanya kalau sudah memasuki hari besar keagamaan seperti Imlke harga ikan pasti terpengaruh,” ujarnya.
Dirincikannya harga ikan Bawal sebelumnya hanya Rp 50 per kilogramnya namun saat ini harga ikan Bawal diitngkat TPI sudah mencapai Rp 65 ribu per kilogramnya.
Untuk ikan Penang harga biasanya Rp 40 ribu tapi sekarang mencapai Rp 50 ribu sedangkan untuk Udang Kelong A sudah mencapi Rp 120 ribu per kilogramnya padahal dihari biasa hanya Rp 70 ribu sampai Rp 80 ribu per kilogramnya.
"Harga ditingkat TPI saja sudah segitu bagiamnan kalau ditingkat agen dan pengecer dipasar,” jelasnya.
Akibat harga yang melambung ini, tentunya juga berimbas pada pendapatan para nelayan. Karena daya beli masyarakat juga kurang.
"Biasanya saat harga normal, TPI Bagan Percut ini setiap hari selalu ramai. Saat ini hanya hari tentu saja yang agak rami, itupun diakhir pekan yakni Jumat, Sabtu dan Minggu,” terangnya.
Disoal dengan kondisi Bahan Bakar minyak untuk nelayan di TPI, untuk kebutuhan nelayan pasaca turunya harga BBM, menurut Dayat tidak berpengaruh. Bahkan stok mereka tidak masih aman. Namun yang menaji kendala adalah cuaca buruk saja.
"Cuaca buruk ini termasuk angin kecang dan dan arus laut deras. Alhasil ikan juga tidak nampak,” keluhnya.(walsa)