Akibat melambungnya harga ikan sejak dua minggu terakhir dampak cuaca buruk yang melanda wilayah perairan Indonesia, mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat.
Seperti yang diungkapkan oleh Ida warga Medan saat ditemui di Tempat Penampungan Ikan (TPI) Bagan Percut.
Ida mengakui jika dirinya khusus datang ke TPI bagan Percut bersama keluarganya untuk mencari ikan segar dan murah.
Namun dirinya terkejut saat mengetahui harga ikan di TPI Bagan Percut mahal bahkan hamper sama dengan harga ikan di Medan.
"Saya berpikir kalau beli di TPI ini harga berkurang, ternyata tidak. Hanya saja untungnya kalau beli di TPI ini dapat ikan segar dari nelayan,” terangnya.
Dirinya pun megaku tidak menduga harga ikan naik. Padahal harga BBM sudah turun begitu juga dengan harga yang lain tetap sama. "Kalau cauca penyebab harga naik kita tidak tau. Tetapi saya biasa datang ke Bagan ini membeli, namun harga kali ini beda dengan hari sebelumnnya.”sebutnya.
Akibat naiknya harga ikan ini Ida pun terpaksa mengurangi untuk membeli ikan. "Biasanya datang ke Bagan Percut ini saya beli tiga sampai lima kilo ikan. Tetapi kondisi harga naik, terpaksa saya irit, hanya ikan sekilo dan udah setengah kilo,” ujarnya.
Dayat (33) salah seorang pedagang ikan mengungkapkan jika melambungnya harga ikan ini disebabkan cuaca buruk yang melanda perairan Indonesia sehingga mengakibatkan turunnya tangkapan para nelayan, cuaca buruk, walaupun nelayan tetap melaut tapi tangkapan ikannya tidak maksimal.
Dirinya pun khawatir jika kondisi ini terus berlanjut maka harga ikan akan terus melambung naik hingga mengakibatkan turunnya daya beli yang tentu saja berpengaruh dengan penghasailan para pedagang ikan apalagi ini sudah mendekati hari besar Imlek.
"Biasanya kalau sudah memasuki hari besar keagamaan seperti Imlke harga ikan pasti terpengaruh,” ujarnya.
Dirincikannya harga ikan Bawal sebelumnya hanya Rp 50 per kilogramnya namun saat ini harga ikan Bawal diitngkat TPI sudah mencapai Rp 65 ribu per kilogramnya. Untuk ikan Penang harga biasanya Rp 40 ribu tapi sekarang mencapai Rp 50 ribu sedangkan untuk Udang Kelong A sudah mencapi Rp 120 ribu per kilogramnya padahal dihari biasa hanya Rp 70 ribu sampai Rp 80 ribu per kilogramnya. "Harga ditingkat TPI saja sudah segitu bagiamnan kalau ditingkat agen dan pengecer dipasar,” jelasnya.
Akibat harga yang melambung ini, tentunya juga berimbas pada pendapatan para nelayan. Karena daya beli masyarakat juga kurang.
”Biasanya saat harga normal, TPI Bagan Percut ini setiap hari selalu ramai. Saat ini hanya hari tentu saja yang agak rami, itupun diakhir pekan yakni Jumat, Sabtu dan Minggu,” terangnya. (walsa)
Dayat (33) salah seorang pedagang ikan mengungkapkan jika melambungnya harga ikan ini disebabkan cuaca buruk yang melanda perairan Indonesia sehingga mengakibatkan turunnya tangkapan para nelayan, cuaca buruk, walaupun nelayan tetap melaut tapi tangkapan ikannya tidak maksimal.
Dirinya pun khawatir jika kondisi ini terus berlanjut maka harga ikan akan terus melambung naik hingga mengakibatkan turunnya daya beli yang tentu saja berpengaruh dengan penghasailan para pedagang ikan apalagi ini sudah mendekati hari besar Imlek.
"Biasanya kalau sudah memasuki hari besar keagamaan seperti Imlke harga ikan pasti terpengaruh,” ujarnya.
Dirincikannya harga ikan Bawal sebelumnya hanya Rp 50 per kilogramnya namun saat ini harga ikan Bawal diitngkat TPI sudah mencapai Rp 65 ribu per kilogramnya. Untuk ikan Penang harga biasanya Rp 40 ribu tapi sekarang mencapai Rp 50 ribu sedangkan untuk Udang Kelong A sudah mencapi Rp 120 ribu per kilogramnya padahal dihari biasa hanya Rp 70 ribu sampai Rp 80 ribu per kilogramnya. "Harga ditingkat TPI saja sudah segitu bagiamnan kalau ditingkat agen dan pengecer dipasar,” jelasnya.
Akibat harga yang melambung ini, tentunya juga berimbas pada pendapatan para nelayan. Karena daya beli masyarakat juga kurang.
”Biasanya saat harga normal, TPI Bagan Percut ini setiap hari selalu ramai. Saat ini hanya hari tentu saja yang agak rami, itupun diakhir pekan yakni Jumat, Sabtu dan Minggu,” terangnya. (walsa)