Diduga Lokasi Esek-esek

Diduga sebagai hotel esek-esek (tempat mesum), ratusan warga jalan T. Amir Hamzah, KM 28,5, Keluarahan Jati Utomo, Binjai Utara beserta Forum Umat Islam menyegel hotel Salabintana yang berada di lokasi tersebut. Jumat malam (29/1/16).
Ketua FUI Binjai, Sani Abdul Fatah, penyegelan ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap pemilik dan pengurus hotel yang mimbiarkan hotel tersebut menjadi lokasi mesum.
Diduga sebagai hotel esek-esek (tempat mesum), ratusan warga jalan T. Amir Hamzah, KM 28,5, Keluarahan Jati Utomo, Binjai Utara beserta Forum Umat Islam menyegel hotel Salabintana yang berada di lokasi tersebut. Jumat malam (29/1/16).
Ketua FUI Binjai, Sani Abdul Fatah, penyegelan ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap pemilik dan pengurus hotel yang mimbiarkan hotel tersebut menjadi lokasi mesum.
"Sebelum aksi ini kita lakukan, kita juga telah membentuk tim pemantau sejak tiga hari yang lalu, hasilnya, banyak pelajar berpasangan yang menggunakan seragam masuk kelokasi ini untuk berbuat mesum," jelas Sani.
Menurut Sani, sebelumnya FUI mendapat informasi dari warga yang mengeluh dengan keberadaan dan aktivitas di hotel itu.
"Sejak berdirinya hotel ini pada tahun 1988, warga sudah gerah, namun mereka tidak berani bertindak, hingga akhirnya beberpa waktu lalu, FUI mendampingi warga menemui DPRD Binjai dan meminta agar hotel itu ditutup," ujar Sani.
Dalam penyisiran yang dilakukan warga dan FUI, karyawan dan pengunjung dievakuasi. Tak ada kekerasan dan perusakan yang dilakukan warga dalam aksi ini.
Sementara itu, menurut Kapolres Binjai AKBP Mulia Hakim, pihaknya telah menyegel lokasi dengan police line.
"Kami akan terus berpatroli dan mengawasi aktivitas di hotel ini, bila memang pemilik atau pengurus masih melakukan aktivitas dan menjadikan lokasi ini tempat mesum, maka akan kita tindak," ujar Kapolres saat melakukan pemantauan di lokasi kejadian.(hendra)
Menurut Sani, sebelumnya FUI mendapat informasi dari warga yang mengeluh dengan keberadaan dan aktivitas di hotel itu.
"Sejak berdirinya hotel ini pada tahun 1988, warga sudah gerah, namun mereka tidak berani bertindak, hingga akhirnya beberpa waktu lalu, FUI mendampingi warga menemui DPRD Binjai dan meminta agar hotel itu ditutup," ujar Sani.
Dalam penyisiran yang dilakukan warga dan FUI, karyawan dan pengunjung dievakuasi. Tak ada kekerasan dan perusakan yang dilakukan warga dalam aksi ini.
Sementara itu, menurut Kapolres Binjai AKBP Mulia Hakim, pihaknya telah menyegel lokasi dengan police line.
"Kami akan terus berpatroli dan mengawasi aktivitas di hotel ini, bila memang pemilik atau pengurus masih melakukan aktivitas dan menjadikan lokasi ini tempat mesum, maka akan kita tindak," ujar Kapolres saat melakukan pemantauan di lokasi kejadian.(hendra)