Terkait Pemberlakuan Satu Pintu Masuk yang Menyebabkan Antrian Panjang
[caption id="attachment_46350" align="aligncenter" width="680"]
Suasana di Bandara Kuala Namu[/caption]
Adanya keluhan para penumpang soal antrian panjang di Security Chek Point (SCP) dan pemberlakuan satu pintu masuk yakni di drop zone lantai III Bandara Kualanamu, tak bisa ditampik manajemen KNIA.
[caption id="attachment_46350" align="aligncenter" width="680"]
Suasana di Bandara Kuala Namu[/caption]Adanya keluhan para penumpang soal antrian panjang di Security Chek Point (SCP) dan pemberlakuan satu pintu masuk yakni di drop zone lantai III Bandara Kualanamu, tak bisa ditampik manajemen KNIA.
Manajer humas Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto yang dikonfirmasi terkait dengan pemberlakukan satu pintu masuk ini menjelaskan, dirinya sangat paham betul psikologis para pengguna jasa bandara saat ini. Namun demikian hal tersebut tetap saja harus diberlakukan demi keamanan.
"Satu pintu ini diberlakukan karena intruksinya mendadak. Jadi kita upayakan yang ada dululah," terangnya.
Disinggung konsep awal bandara berbentuk mall dan area chek in terbuka, Wisnu tidak memungkirinya. "Hal ini dilakukan dari hasil evaluasi Dirjen Perhubungan Udara. Ternyata selama ini gangguan-gangguan keamanan sangat luar biasa. Maka menjadi keputusan mereka membuat hal demikian. Dan ini berlaku diseluruh bandara yang ada di Indonesia," jelasnya.
Soal pemberlakuan satu pintu menurutnya itu hanya dilakukan lebih untuk antisipasi saja. "Yang jelas kita menghimbau lah pada pengguna jasa bandara supaya tidak mengantri lebih lama, agar lebih awal datang ke Bandara, tentunya ke depan akan dilakukan evaluasi persoalan ini,” ujarnya. (walsa)
"Satu pintu ini diberlakukan karena intruksinya mendadak. Jadi kita upayakan yang ada dululah," terangnya.
Disinggung konsep awal bandara berbentuk mall dan area chek in terbuka, Wisnu tidak memungkirinya. "Hal ini dilakukan dari hasil evaluasi Dirjen Perhubungan Udara. Ternyata selama ini gangguan-gangguan keamanan sangat luar biasa. Maka menjadi keputusan mereka membuat hal demikian. Dan ini berlaku diseluruh bandara yang ada di Indonesia," jelasnya.
Soal pemberlakuan satu pintu menurutnya itu hanya dilakukan lebih untuk antisipasi saja. "Yang jelas kita menghimbau lah pada pengguna jasa bandara supaya tidak mengantri lebih lama, agar lebih awal datang ke Bandara, tentunya ke depan akan dilakukan evaluasi persoalan ini,” ujarnya. (walsa)
