Dua pria yang mengaku anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dan mendatangi Kantor Kesbanglinmas Deliserdang itu, merupakan mantan ketua dan sekretaris Gafatar Deliserdang.
Hal ini ditegaskan oleh Kepala Bidang Hubungan Antara Lembaga Kesbanglinmas Deliserdang Marwan didampingi stafnya Nora Leli Rita Lumbanggaol usai menerima kedua pria tersebut.
Diterangkan Marwan dan Nora jika kedua pria tersebut adalah Muhammad Indra yang merupakan Ketua Gafatar Deliserdang dan Irwansyah Rachim yang merupakan sekretaris Gafatar Deliserdang.
Marwan dan Nora menjelaskan sesuai Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Nomor 220/17/BKB/XI/2011 yang dikeluarkan tanggal 7 Januari 2011 jika M.Indra ada Ketua Gafatar Deliserdang sementara sekretarisnya Irwansyah Rachim dan bendaharanya Prestiwati.
"Berdasarkan SKT yang menjadi ketua Gafatar adalah Muhammad Indra, seketarisnya Irwansyah Rachim serta bendaharanya Prestiwati. Kalau sekarang ketuanya Sutrisno tapi belum kita keluarkan SKTnya, Sutrisno pernah mengusulkan menjadi Ketua Gafatar pada 26 Januari tahun 2015,” terang keduanya.
Lanjut mereka jika pada tahun 2015 Gafatar dalam kepemimpinan Sutrisno pernah audiensi di Kantor Bupati Deliserdang untuk membicarakan kegiatan mereka di lapangan, seperti gotong royong, penanaman pohon.
Ditanya apa dasar pengeluaran SKT Gafatar, kedua menerangkan jika yang menjadi dasar pengeluaran SKT Gafatar adalah UU No 8 Tahun 1985 tentang organisasi kemasyarakatan.
"Pertamakali kantornya di Dusun V, Desa Bakaran Batu, Kecamatan Lubuk Pakam. Jumlah anggota serta pengurusnya ada puluhan oranglah,” tegas keduanya. (walsa)
"Berdasarkan SKT yang menjadi ketua Gafatar adalah Muhammad Indra, seketarisnya Irwansyah Rachim serta bendaharanya Prestiwati. Kalau sekarang ketuanya Sutrisno tapi belum kita keluarkan SKTnya, Sutrisno pernah mengusulkan menjadi Ketua Gafatar pada 26 Januari tahun 2015,” terang keduanya.
Lanjut mereka jika pada tahun 2015 Gafatar dalam kepemimpinan Sutrisno pernah audiensi di Kantor Bupati Deliserdang untuk membicarakan kegiatan mereka di lapangan, seperti gotong royong, penanaman pohon.
Ditanya apa dasar pengeluaran SKT Gafatar, kedua menerangkan jika yang menjadi dasar pengeluaran SKT Gafatar adalah UU No 8 Tahun 1985 tentang organisasi kemasyarakatan.
"Pertamakali kantornya di Dusun V, Desa Bakaran Batu, Kecamatan Lubuk Pakam. Jumlah anggota serta pengurusnya ada puluhan oranglah,” tegas keduanya. (walsa)
