Kebun Raya Ini Siap Dukung Pariwisata Samosir

Sebarkan:
OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Kebun Raya (KR) Samosir diproyeksikan menjadi pusat konservasi tumbuhan dataran tinggi Sumatera Utara serta tumbuhan yang erat kaitannya dengan kebudayaan Batak.

Demikian dikatakan Kepala KR Samosir, Elman Silalahi kepada, wartawan, Rabu (13/1) di Pangururan.

KR Samosir yang dibentuk pada Tahun 2009, selain pusat konservasi tumbuhan dataran tinggi, juga salah satu upaya mendukung visi Samosir menjadi Kabupaten pariwisata," ucap mantan Aktivis 1998 itu.

Dijelaskannya, secara geografis Kebun Raya Samosir terletak di Pailit, Desa Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir.

Koordinat geografisnya 2°37’54”LU dan 98°52’07”BT. Berjarak ± 2,7 Km dari dermaga Feri Tomok, sekitar ± 46 km dari Kecamatan Pangururan sebagai Ibukota Kabupaten.

Jika ingin menikmati keindahan flora pegunungan Sumut di atas kaldera Geo Park Toba terbesar di dunia, kawasan KR Samosir akan menjadi pilihan yang tepat.
Kenapa? karena kawasan dengan luas sekitar 100 ha ini nantinya akan mempunyai eksotika tersendiri di tengah hawa sejuk khas dataran tinggi yang berhembus di sekitar Danau Toba.

"Bagaimana tidak? Karena jarak dari lokasi ke tepi Danau Toba hanya sekitar 200-300 m, dengan perbedaan ketinggian kurang dari 200 m," jelas Elman.

Pembangunan KR Samosir sebagai kawasan konservasi tumbuhan dataran tinggi Sumatera Utara, tidak terlepas dari pesona wisata sejarah budaya karena perencanaan arsitektur bangunan dan tata letak lokasi koleksi tumbuhan Kebun Raya Samosir tidak lepas dari aspek filosofi dan budaya Batak.

Tanaman yang dikoleksi menampilkan jenis pinus endemik, koleksi tumbuhan obat, pewarna alam, penghasil buah dan kayu serta tanaman hias pegunungan yang akan ditata sesuai tema di area Taman Persahabatan.

"Semuanya itu tidak lepas dari budaya Suku Batak Toba yang memanfaatkan vegetasi khas dalam kehidupan sehari-hari sebagai rempah-rempah, obat tradisional, pewarna ulos dan upacara adat," beber Elman.

Ditambahkannya, pengembangan KR Samosir bekerjasama dengan pihak Lembaga Penelitian Indonesia (LIPI) dan pihak KR Bogor.

"Pengembangan KR Samosir masih dibutuhkan alokasi anggaran yang besar untuk membangun akses infrastruktur supaya dapat setara dengan KR Bogor ataupun KR yang ada di Indonesia," kata Elmam.(sam-1)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar