Penumpang Lion Air nomor penerbangan JT 295 tujuan Bandara Sultan Sarif Kasyim II (SSK) Pekan Baru mengalami kehilangan barang berharga dari dalam koper berupa berlian dengan total harga lebih kurang Rp 250 juta, saat terbang dari Bandara Kualanamu.
Diduga hilangnya perhiasan tersebut saat dibagasi antara kedua bandara tersebut. Hal ini disebutkan Edi salah satu keluarga korban saat membuat laporan ke kantor OIC lantai III Bandara Kualanamu pada Senin (18/1) sore.
"Kejadian ini sudah dilaporkan pada polisi di Pekan Baru, kami ke OIC ini mengurus izin melihat CCTV untuk melihat apakah tempat kejadian berlangsung di Bandara Kualanamu ini,” tegas Edi.
Dijelaskan Edi, pemilik perhiasan itu adiknya bernama Cherni Karimun alias Chinchin (51), warga Kayu Manis Kelurahan Tampan, Kec. Payung Sekaki, Pekan Baru dimana pada Minggu (17/1) sekira pukul 16.40 Wib, terbang dari Bandara Kualanamu tujuan Pekanbaru. Saat itu Cherni membawa tas koper dan menyimpan didalam tas berupa perhiasan miliknya, berupa rantai/ kalung berlian dengan mainan 3 unit, gelang putih berlian satu unit, dan lima unit cincin campuran berlian.
Namun sesampainya di rumah barang tersebut tidak ada lagi. "Waktu di Bandara Kualanamu masih ada, namun sesampainya saya kerumah dalam perjalanan dari Bandara SSK tidak ada lagi. Pada hal saat diperiksa koper tidak ada yang rusak, teteapi kotak perhiasan yang ada didalam koper tersebut hilang, perhisan tersebut ditotal harga sekitaran Rp 250 juta,”jelasnya.
Dirinya pun mengajui jika adiknya lupa kenapa barang berharga disimpan di dalam tas dan diletakkan ke Bagasi pesawat. "kami berharap pada aparat terkait agar melakukan pengusutan sehingga pelaku pencurian tersebut dapat ditangkap. Jika hal ini terus dibiarkan bisa saja nanti akan timbul korban lain. Padahal saat ini petugas lagi gencarnya melakukan pemberantasan pencurian bagasi, toh juga kondisinya belum mereda. Kami berharap sindikat pencurian ini segera dapat dibongkar dan pelakunya ditangkap karena ini sangat meresahkan penumpang” terangnya.
Sementara itu duty manajer Bandara Kualanamu Ufnizar yang menerima laporan korban, mengaku belum bisa memastikan apakah lokasi kejadian berada di Bandara Kualanamu. "Saat ini tindakan kita adalah berikan izin melihat CCTV, pastinya kalau di Bandara Kualanamu ini lokasi kejadian bakal terlihat," sebutnya.
Dirinya pun menghimbau pada penumpang lain kedepan agar tidak membawa barang berharga apa lagi menyimpannya didalam bagasi karena hal itu rawan pencurian. "Memang sudah kita sarankan jangan membuat barang berharga di bagasi, dan itu sudah dianjurkan. Namun demikian kita berharap pelaku pencurian ini dapat dibongkar petugas secepatnya,”tegasnya.(walsa)
Dirinya pun mengajui jika adiknya lupa kenapa barang berharga disimpan di dalam tas dan diletakkan ke Bagasi pesawat. "kami berharap pada aparat terkait agar melakukan pengusutan sehingga pelaku pencurian tersebut dapat ditangkap. Jika hal ini terus dibiarkan bisa saja nanti akan timbul korban lain. Padahal saat ini petugas lagi gencarnya melakukan pemberantasan pencurian bagasi, toh juga kondisinya belum mereda. Kami berharap sindikat pencurian ini segera dapat dibongkar dan pelakunya ditangkap karena ini sangat meresahkan penumpang” terangnya.
Sementara itu duty manajer Bandara Kualanamu Ufnizar yang menerima laporan korban, mengaku belum bisa memastikan apakah lokasi kejadian berada di Bandara Kualanamu. "Saat ini tindakan kita adalah berikan izin melihat CCTV, pastinya kalau di Bandara Kualanamu ini lokasi kejadian bakal terlihat," sebutnya.
Dirinya pun menghimbau pada penumpang lain kedepan agar tidak membawa barang berharga apa lagi menyimpannya didalam bagasi karena hal itu rawan pencurian. "Memang sudah kita sarankan jangan membuat barang berharga di bagasi, dan itu sudah dianjurkan. Namun demikian kita berharap pelaku pencurian ini dapat dibongkar petugas secepatnya,”tegasnya.(walsa)