Petani Keluhkan Rendahnya Harga Jual Gabah

Sebarkan:
FB_IMG_1453114444407

Petani di Kelurahan Jati Makmur, Kecamatan Binjai Utara mengeluhkan rendahnya harga jual gabah, pada puncak panen perdana padi di tahun 2016.

Kholid (50), salah seorang petani yang diwawancara wartawan, Senin (18/1/16), menuturkan, saat ini harga jual gabah di tingkat petani hanya mencapai Rp4.500,- per kilogram.

Padahal menurutnya, beberapa hari sebelumnya, harga jual gabah berada pada kisaran Rp 4.700,- hingga Rp 4.800 per kilogram.

"Kelihatannya saja harga segitu tinggi. Padahal bagi kami itu masih tergolong murah. Tidak ada pengaruhnya," terang Kholid, didampingi petani lainnya, Janiah (48).
Sebab menurutnya, harga tersebut sangat tidak sebanding dengan biaya pemeliharaan tanaman, meliputi ongkos penyiapan lahan, pengadaan pupuk, dan obat pembasmi hama, serta upah pekerja.

Kholid bahkan mengaku heran, mengingat penurunan harga gabah justru terjadi hanya dalam kurun waktu kurang dari satu pekan.

Apalagi dalam sepekan terakhir, diakuinya, harga eceran beras justru mengalami kenaikan antara 5 hingga 10 persen.

"Pada dasarnya, kami hanya ingin harga gabah itu tidak murah, juga tidak mahal. Tapi disesuaikan dengan harga beras," ujarnya.

Pantuan wartawan di Pasar Tavip Kota Binjai, saat ini harga jual beras di tingkat pedagang pengecer mengalami kenaikan antara Rp 500,- hingga Rp 1.000,- per kilogram.

Beras jenis IR 16 misalnya. Saat ini harga ecerannya berada pada kisaran Rp 11.000,- hingga Rp 11.500,- per kilogram.

Padahal sepekan sebelumnya, harga eceran beras jenis IR 16 hanya Rp 10.000,- hingga Rp 10.500,- per kilogram.

"Kalau ditanya kenapa harga beras naik, terus terang kami tidak tahu. Sebab dari agen harganya sudah tinggi," jelas Ilham (43), salah seorang pedagang.(hendra)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar