Sejalan dengan semangat Transformasi yang telah dilakukan, PT Pelindo 1 semakin berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dengan mengoptimalkan layanan di semua lini kepada pengguna jasa.
Peningkatan layanan ini dilakukan dengan memaksimakan semua aspek termasuk fasilitas, peralatan, Informasi dan Teknology, System dan juga Sumber Daya Manusia.
Humas PT Pelindo 1 M. Eriansyah, Selasa (12/01/2016) mengatakan, terlebih lagi dalam memasuki era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang sudah berlaku di tahun 2016 ini, Pelindo 1 siap menghadapi dan menyambut MEA ini dengan memaksimalkan semua sumber daya yang dimiliki.
Lanjut Eriansyah, apalagi Pelindo 1 berada di perlintasan Selat Malaka yang merupakan jalur utama dunia pelayaran internasional, sehingga sekaligus menjadi beranda terdepan dalam pemberlakuan MEA ini.
Eriansyah menjelaskan, Pelabuhan Belawan sebagai pelabuhan utama milik Pelindo 1 selain 13 pelabuhan dan 11 kawasan pelabuhan lainnya yang tersebar di lingkungan kerja Pelindo 1 di Aceh, Sumatera Utara, Riau dan Kepulauan Riau sudah sangat siap dalam memberikan pelayanan jasa kepelabuhanan kepada pengguna jasa dan segenap stakeholder lainnya.
Terangnya, di Pelabuhan Belawan sendiri ada 3 cabang Utama yaitu Belawan Multipurpose Terminal, Belawan Internasional Container Terminal (BICT) dan Terminal Petikemas Domestik Belawan (TPKDB) yang melayani pengguna jasa kepelabuhanan.
"TPKDB ini baru dibentuk sejak Juli 2014 yang lalu, dimana untuk meningkatkan pelayanan bongkar muat petikemas yang lebih fokus, efektif dan efisien, sejak Juli 2014 yang lalu, Manajemen Pelindo I telah membentuk unit baru yaitu Terminal Petikemas Domestik Belawan (TPK Domestik Belawan)," katanya.
Ditambahkannya, pembentukan unit baru dilakukan dengan memisahkan manajemen pengelolaan Terminal Petikemas Belawan International Container Terminal (BICT), menjadi Terminal Domestik (TPKD Belawan) dan Terminal Internasional (BICT) yang fokus kepada pelayanan petikemas internasional, dan berlaku mulai tanggal 1 Juli 2014.
Peningkatan kinerja dari pelabuhan Belawan sudah menunjukkan performa yang semakin meningkat. Di BICT kinerja produktivitas mencapai 34 B/S/H pada tahun 2015, ini mengalami peningkatan dari tahun 2014 yang mencatat 31 B/S/H. Dan Turn Round Time (TRT) mencatat 31,50 dimana waktu untuk pelayanan kapal yang kita berikan dalam melayani kapal dari mulai masuk hingga keluar pelabuhan hanya 1 hari 7 jam.
Performa yang sama juga terlihat di TPK Domestik Belawan (TPKDB). Kinerjanya pun semakin meningkat, ini terlihat dari kinerja produktivitas yang mampu melayani bongkar muat petikemas dengan rata-rata produktivitas sebesar 27 B/S/H di tahun 2014 dan mencatat 32 B/S/H pada tahun 2015 ini.
Kinerja ini didukung dengan kesiapan peralatan yang maksimal, yaitu yang terdiri dari peralatan Container Crane (CC) dan Mobile Harbour Crane (MHC) serta Rubber Tyred GantryCrane (RTG), Reach Stacker, Sideloader, Forklift dan fasilitas Trucking.
Untuk menjamin dan menjaga kesiapan fasilitas dan peralatan ini, maka selalu dilakukan pemeliharaan dan perawatan melalui Planning Maintenance System (PMS).
Berkaitan dengan adanya pemberitaan dan informasi tentang antrian kapal di Belawan sampai mencapai 7 hari dan adanya kongesti di Belawan, hal tersebut dinyatakan tidak benar.
“Waktu untuk melayani kapal di Belawan hanya 1 hari 7 jam, tidak sampai mencapai 2 hari. Ini membuktikan bahwa kecepatan dan service yang diberikan di Pelabuhan Belawan sudah semakin meningkat. Kita melakukan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang sudah ditetapkan,“ ungkap Eriansyah.
“Jadi adanya informasi tentang antrian dan kongesti di Belawan sampai 7 hari yang disampaikan oleh Reza Andrea Ginting yang merupakan Wakil Sekretaris Bidang Maritim DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) adalah tidak benar. Kami membantah dan menyayangkan adanya statement seperti itu, karena tidak berdasar dan tidak sesuai dengan data. Dan berkomentar sebagai kapasitas apa, Sementara dari mitra dan pengguna jasa serta stakeholder sendiri di pelabuhan Belawan merasakan pelayanan di Belawan cukup memadai dan semakin adanya peningkatan serta improve layanan,” tegas Eriansyah.
“Selain kesiapan fasilitas, peralatan, system dan SDM, BICT dan TPKD Belawan juga telah memastikan kelancaran pelayanan dengan telah melakukan Service Level Agreement dan Guarantee (SLA/SLG) dengan pihak pengguna jasa terutama terutama pihak pelayaran, dengan penerapan Berthing Windows. Komitmen ini telah dilakukan dengan beberapa MLO (main Line Operator) berkelas Dunia seperti Maersk line (Bintang Putih), K Line, MSC, OOCL, dll, Penerapan ini untuk peningkatan efisiensi biaya dalam pelayanan kapal, lalu terjaminnya kepastian sandar sehingga mengurangi waktu Turn Round Voyage (TRV) kapal, dan Jaminan ketersediaan dermaga serta meningkatkan produktivitas dan volume barang. Hal ini dilakukan untuk mendukung kelancaran arus barang,” sambung Eriansyah.
Dengan Jaminan Tingkat Pelayanan SLA/SLG ini akan memberikan kepastian pelayanan, sehingga perusahaan pelayaran bisa menyiapkan jadwal pelayaran yang tepat dan lebih mudah merencanakan pengiriman barang. Kondisi ini tentunya membuat biaya pengiriman barang menjadi lebih murah.
Dan untuk pelayanan di Belawan sendiri sudah menerapkan pelayanan “Non Stop Services 24/7” atau 24 jam pelayanan dalam seminggu, dan saat ini juga sudah mengoptimalkan waktu selama di jam istirahat. Kesemua ini merupakan bentuk peningkatan pelayanan yang diberikan kepada pengguna jasa.
Untuk komunikasi dengan pihak pengguna jasa, Manajemen Pelabuhan Belawan rutin menggelar customer gathering ataupun sosialiasi rutin kepada mitra untuk kelancaran dalam pelayanan dan untuk memastikan tidak ada hambatan dalam pelayanan yang diberikan,“jelas Eriansyah.
Hal ini merupakan wujud keseriusan dan bentuk komitmen Pelindo 1 dalam memberikan yang terbaik, sejalan dengan Transformasi yang telah dilakukan untuk menuju global company dan menjadi nomor satu. Dan merupakan bagian dari dukungan kepada kebijakan Pemerintah terutama dalam program tol laut untuk memperkuat konektivitas nasional dan menciptakan biaya logistik nasional secara efisien dan efektif serta meningkatkan daya saing nasional “ Terang Eriansyah.(hn)
Untuk menjamin dan menjaga kesiapan fasilitas dan peralatan ini, maka selalu dilakukan pemeliharaan dan perawatan melalui Planning Maintenance System (PMS).
Berkaitan dengan adanya pemberitaan dan informasi tentang antrian kapal di Belawan sampai mencapai 7 hari dan adanya kongesti di Belawan, hal tersebut dinyatakan tidak benar.
“Waktu untuk melayani kapal di Belawan hanya 1 hari 7 jam, tidak sampai mencapai 2 hari. Ini membuktikan bahwa kecepatan dan service yang diberikan di Pelabuhan Belawan sudah semakin meningkat. Kita melakukan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang sudah ditetapkan,“ ungkap Eriansyah.
“Jadi adanya informasi tentang antrian dan kongesti di Belawan sampai 7 hari yang disampaikan oleh Reza Andrea Ginting yang merupakan Wakil Sekretaris Bidang Maritim DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) adalah tidak benar. Kami membantah dan menyayangkan adanya statement seperti itu, karena tidak berdasar dan tidak sesuai dengan data. Dan berkomentar sebagai kapasitas apa, Sementara dari mitra dan pengguna jasa serta stakeholder sendiri di pelabuhan Belawan merasakan pelayanan di Belawan cukup memadai dan semakin adanya peningkatan serta improve layanan,” tegas Eriansyah.
“Selain kesiapan fasilitas, peralatan, system dan SDM, BICT dan TPKD Belawan juga telah memastikan kelancaran pelayanan dengan telah melakukan Service Level Agreement dan Guarantee (SLA/SLG) dengan pihak pengguna jasa terutama terutama pihak pelayaran, dengan penerapan Berthing Windows. Komitmen ini telah dilakukan dengan beberapa MLO (main Line Operator) berkelas Dunia seperti Maersk line (Bintang Putih), K Line, MSC, OOCL, dll, Penerapan ini untuk peningkatan efisiensi biaya dalam pelayanan kapal, lalu terjaminnya kepastian sandar sehingga mengurangi waktu Turn Round Voyage (TRV) kapal, dan Jaminan ketersediaan dermaga serta meningkatkan produktivitas dan volume barang. Hal ini dilakukan untuk mendukung kelancaran arus barang,” sambung Eriansyah.
Dengan Jaminan Tingkat Pelayanan SLA/SLG ini akan memberikan kepastian pelayanan, sehingga perusahaan pelayaran bisa menyiapkan jadwal pelayaran yang tepat dan lebih mudah merencanakan pengiriman barang. Kondisi ini tentunya membuat biaya pengiriman barang menjadi lebih murah.
Dan untuk pelayanan di Belawan sendiri sudah menerapkan pelayanan “Non Stop Services 24/7” atau 24 jam pelayanan dalam seminggu, dan saat ini juga sudah mengoptimalkan waktu selama di jam istirahat. Kesemua ini merupakan bentuk peningkatan pelayanan yang diberikan kepada pengguna jasa.
Untuk komunikasi dengan pihak pengguna jasa, Manajemen Pelabuhan Belawan rutin menggelar customer gathering ataupun sosialiasi rutin kepada mitra untuk kelancaran dalam pelayanan dan untuk memastikan tidak ada hambatan dalam pelayanan yang diberikan,“jelas Eriansyah.
Hal ini merupakan wujud keseriusan dan bentuk komitmen Pelindo 1 dalam memberikan yang terbaik, sejalan dengan Transformasi yang telah dilakukan untuk menuju global company dan menjadi nomor satu. Dan merupakan bagian dari dukungan kepada kebijakan Pemerintah terutama dalam program tol laut untuk memperkuat konektivitas nasional dan menciptakan biaya logistik nasional secara efisien dan efektif serta meningkatkan daya saing nasional “ Terang Eriansyah.(hn)