Seskab : Dubes Harus Bisa Imbangi Karakter Presiden yang Serba Cepat

Sebarkan:
[caption id="attachment_46315" align="aligncenter" width="500"]Dubes-Baru Seskab saat menemui para duta besar yang baru dilantik di Ruang Rapat Seskab, Gedung II Kemensetneg, Jakarta Jumat Siang (15/1) (Foto:Humas/Agung)[/caption]

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengemukakan, setiap Presiden mempunyai pola gaya kebijakan yang berbeda-beda. Ia menyebutkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki karakter yang ingin serba cepat dan tidak mau berpikir seperti layaknya birokrasi yang selama ini ada.

“Beliau berulang kali mengatakan seorang menteri itu berpikirnya jangan business as usual, harus out of the box. Sebagai etalase pemerintahan di negara/badan yang ditunjuk, Dubes LBBP (Luar Biasa dan Berkuasa Penuh) RI harus menyesuaikan dengan cara berpikir Presiden Jokowi tersebut. Paradigmanya harus diubah betul-betul,” kata Pramono saat menerima 10 (sepuluh) Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia, di ruang rapat Seskab lantai II Gedung III Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Jakarta, Jumat (15/1) siang.
Kesepuluh Dubes LBBP RI itu baru saja dilantik oleh Presiden Jokowi berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 138/P Tahun 2015, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (23/12) lalu. Kesepuluh Dubes LBBP RI yang baru itu adalah:

1. I Gusti Agung Wesakapuja; Duta Besar untuk Kerajaan Belanda dan Organization for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW), berkedudukan di Den Haag;
2. Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehabi; Duta Besar untuk Qatar, berkedudukan di Doha;
3. Marsekal Madya TNI (Purn) Budhy Santoso; Duta Besar untuk Republik Panama merangkap Honduras, Kosta Rika, dan Republik Nikaragua, berkedudukan di Panama City;
4. Mansyur Pangeran; Duta Besar untuk Senegal merangkap Cago Verde, Republik Gambia, Republik Guinea, Republik Guinea Bissau, Republik Mali, Republik Pantai Gading, dan Republik Sierra Leone, berkedudukan di Dakar;
5. Musthofa Taufik Abdul Latif; Duta Besar untuk Kesultanan Oman, berkedudukan di Muscat.
6. R Bagas Hapsoro; Duta Besar untuk Kerajaan Swedia merangkap Latvia, berkedudukan di Stockholm;
7. I Gede Ngurah Swajaya; Duta Besar untuk Singapura, berkedudukan di Singapura;
8. Rizal Sukma; Duta Besar untuk Perserikatan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara (Inggris) merangkap Republik Irlandia dan International Maritime Organization (IMO), berkedudukan di London;
9. Ibnu Hadi; Duta Besar untuk Republik Sosialis Vietnam, berkedudukan di Hanoi; dan
10. Dian Triansyah Djani; Perwakilan Tetap Republik Indonesia pada Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi internasional lainnya di New York, berkedudukan di New York. (skb)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar