Sejumlah siswa di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara memanfaatkan barang bekas yang ada di lingkungan sekolah menjadi keterampilan inovatif membuat roket sederhana mengunakan air dan angin agar dapat terbang.
Salah satunya yakni siswa SMU swasta Srilangkat yang berada di Kecamatan Tanjungpura, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara yang mempunyai cara sendiri untuk memanfaatkan barang bekas yang ada di sekitar sekolah mereka.
Bermula dari latihan tugas pelajaran fisika untuk membuat roket air sederhana, siswa jurusan IPA ini berpikir untuk memanfaatkan barang bekas yang berada di sekitar lingkungan sekolah agar menghemat biaya.
Mereka pun membuat sebuah roket sederhana terbuat dari barang bekas yang diisi air dang udara agar dapat terbang.
Untuk membuat roket air sederhana ini, para siswa harus mengumpulkan barang bekas seperti botol air mineral, pipa paralon, kertas karton, gergaji besi, lem dan isolatif.
Para siswa memulai membuat roket dengan memotong pipa paralon dan menyambungnya satu-persatu untuk dijadikan dudukan roket agar mudah berdiri.
Setelah itu, siswa memotong botol air mineral dan menyambungnya mengunakan isolatif sehingga membentuk menjadi badan roket.
Setelah itu, siswa membentuk sayap dan kepala roket dari bahan karton. Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian roket.
Sebelum menerbangkan roket, terlebih dahulu roket di isi air sekitar setengah liter air, usai mengisi air roket di dirikan, setelah itu roket di isi angin. Setelah dilakukan pengisian angin, roket siap untuk di luncurkan.
Peluncuran roket pun sempurna terbang keatas udara hingga ketinggian mencapai 20 meter.
Menurut Patuah, salah seorang siswa, awal pembuatan roket air sederhana ini bermula saat guru fisika memberi tugas untuk membuat roket air sederhana.
Agar tidak mengeluarkan dana mahal, maka siswa mengunakan bahan bekas yang berada di sekitar sekolah.
Kepala sekolah Sri Langkat, Nur Hasanah menyatakan, dirinya mengiginkan siswa itu belajar bukan hanya mengetahui materi pelajaran saja, tapi apa yang mereka dapatkan bisa di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan langsung bisa terjun kemasyarakat setelah mereka tamat mereka bisa berwira usaha dengan baik.(hendra)
Para siswa memulai membuat roket dengan memotong pipa paralon dan menyambungnya satu-persatu untuk dijadikan dudukan roket agar mudah berdiri.
Setelah itu, siswa memotong botol air mineral dan menyambungnya mengunakan isolatif sehingga membentuk menjadi badan roket.
Setelah itu, siswa membentuk sayap dan kepala roket dari bahan karton. Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian roket.
Sebelum menerbangkan roket, terlebih dahulu roket di isi air sekitar setengah liter air, usai mengisi air roket di dirikan, setelah itu roket di isi angin. Setelah dilakukan pengisian angin, roket siap untuk di luncurkan.
Peluncuran roket pun sempurna terbang keatas udara hingga ketinggian mencapai 20 meter.
Menurut Patuah, salah seorang siswa, awal pembuatan roket air sederhana ini bermula saat guru fisika memberi tugas untuk membuat roket air sederhana.
Agar tidak mengeluarkan dana mahal, maka siswa mengunakan bahan bekas yang berada di sekitar sekolah.
Kepala sekolah Sri Langkat, Nur Hasanah menyatakan, dirinya mengiginkan siswa itu belajar bukan hanya mengetahui materi pelajaran saja, tapi apa yang mereka dapatkan bisa di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan langsung bisa terjun kemasyarakat setelah mereka tamat mereka bisa berwira usaha dengan baik.(hendra)
