"Harga bersaing dengan restoran atau rumah makan yang ada di luar bandara dan lebih murah dari tenant yang ada di dalam bandara. Menu andalan kita gulai kepala ikan kakap."
Waroeng Coffe Persatuan Pensiunan Angkasa Pura II (PPAP II) di bekas kantor Satker PT AP II Cabang Bandara Kualanamu diresmikan pada Senin (11/1), siang.
Peresmian ini dihadiri Manajer humas Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto dan sejumlah pejabat PT AP II Cabang Bandara Kualanamu. Disela-sela peresmian ini pengelola Waroeng Coffe PPAP II ibu Hadizah memberikan santunan kepada anak yatim.
Dalam sambutannya, Manajer humas Wisnu mewakili General Manajer (GM) PT AP II Cabang Bandara Kualanamu memberikan apresiasi atas diresmikannya Waroeng Coffe PPAP II ini ," atas nama GM saya memberikan apresiasi dan mengucapkan terimakasih. Semoga ini menjadi besar dan ini akan menjadi barometer kami," terangnya.
Sementara itu ibu Hadizah pengelola waroeng coffe PPAP II menjelaskan jika pihaknya bekerjasa dengan PT AP II. Diterangkannya juga jika di waroeng coffe PPAP II ini juga menyediakan masakan padang, Cina dan Eropa.
"Kita bekerjasama dengan PT AP II. Disini juga disediakan masakan Padang, Chinese, Eropa. Kami buka mulai pukul 7 pagi sampai pukul 10 malam, kami juga menerima catering dan pesan antar. Disini harganya juga terjangkau," terangnya.
Lanjut ibu Hadizah jika pihaknya memperkerjakan warga sekitar.
"Sistemnya bagi hasil dengan persatuan pensiunan Angkasa Pura II Cabang Bandara Kualanamu. Jumlah pekerja kita 15 orang yang merupakan warga sekitar kecuali chefnya. Kita disini membantu para pensiunan AP II," jelasnya.
Ketua Persatuan Pensiuan AP II Cabang Bandara Kualanamu Don Mizal menerangkan, usaha ini untuk mempererat hubungan antar sesama pensiunan," namanya pensiunan kita masih ingin bekerja kalau dirumah saja kita bisa sakit. Kegiatan ini juga untuk mempererat hubungan antar sesama pensiunan," terangnya.
Lanjutnya jika yang menjadi target mereka dalam membuka usaha ini ada para pekerja PT AP II dan para pengunjung Bandara Kualanamu.
"Target kita para pekerja PT AP II dan para pengunjung Bandara Kualanamu. Kita menyewa tanah dari PT AP II. Dalam membuka usaha ini kita bekerjasama dengan PT AP II dan PT Intan Amanah, direncanakan lokasi ini bisa menampung 100 orang," ujarnya.
Menurutnya jika harga di Waroeng Coffe PPAP II ini harganya bersaing dengan restoran atau rumah makan yang ada disekitar Bandara Kualanamu dan lebih murah dari tenant yang ada di dalam terminal Bandara Kualanamu.
"Harga bersaing dengan restoran atau rumah makan yang ada di luar bandara dan lebih murah dari tenant yang ada di dalam bandara. Kita juga menyediakan catering dan bisa pesan antar, kalau GM tanggapannya positif dan mengapresiasi. Menu andalan kita gulai kepala ikan kakap dan masakan nusantara lainnya, ada masakan Korea, Eropa, Chinese sesuai selera yang dimasak oleh chef," jelasnya. (Walsa)
Lanjut ibu Hadizah jika pihaknya memperkerjakan warga sekitar.
"Sistemnya bagi hasil dengan persatuan pensiunan Angkasa Pura II Cabang Bandara Kualanamu. Jumlah pekerja kita 15 orang yang merupakan warga sekitar kecuali chefnya. Kita disini membantu para pensiunan AP II," jelasnya.
Ketua Persatuan Pensiuan AP II Cabang Bandara Kualanamu Don Mizal menerangkan, usaha ini untuk mempererat hubungan antar sesama pensiunan," namanya pensiunan kita masih ingin bekerja kalau dirumah saja kita bisa sakit. Kegiatan ini juga untuk mempererat hubungan antar sesama pensiunan," terangnya.
Lanjutnya jika yang menjadi target mereka dalam membuka usaha ini ada para pekerja PT AP II dan para pengunjung Bandara Kualanamu.
"Target kita para pekerja PT AP II dan para pengunjung Bandara Kualanamu. Kita menyewa tanah dari PT AP II. Dalam membuka usaha ini kita bekerjasama dengan PT AP II dan PT Intan Amanah, direncanakan lokasi ini bisa menampung 100 orang," ujarnya.
Menurutnya jika harga di Waroeng Coffe PPAP II ini harganya bersaing dengan restoran atau rumah makan yang ada disekitar Bandara Kualanamu dan lebih murah dari tenant yang ada di dalam terminal Bandara Kualanamu.
"Harga bersaing dengan restoran atau rumah makan yang ada di luar bandara dan lebih murah dari tenant yang ada di dalam bandara. Kita juga menyediakan catering dan bisa pesan antar, kalau GM tanggapannya positif dan mengapresiasi. Menu andalan kita gulai kepala ikan kakap dan masakan nusantara lainnya, ada masakan Korea, Eropa, Chinese sesuai selera yang dimasak oleh chef," jelasnya. (Walsa)