Nasib ke-6 nelayan warga Sei Bilah, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, hingga kini nasibnya belum diketahui.
Nelayan tersebut yakni, Muhammad Rajali Taufik Hidayat, Saiful Amri, Elmi Syahputra, Usman, Kasim dan Junaidi.
Mereka ditangkap pada hari Rabu Sore lalu setelah melaut selama satu hari.
Istri salah satu nelayan, Siti Maryam mengatakan, hingga saat ini, belum diketaui nasib ke-6 nelayan yang ditangkap tersebut. Pemerintah setempat belum memberikan pernyataan tentang pembebasan nelayan tersebut.
"Hingga kini memang belum jelas nasib suami-suami kami. Pemerintah setempat sepertinya tidak perduli dan tidak mau ambil open menanggapi masalah yang menimpa kami," jelasnya sembari menangis, Jumat (26/2/16).
menurut Siti, dirinya mengetahui bahwa suaminya tertangkap aparat keamanan diraja Malaysia dari nelayan setempat. Dia juga mengaku kalau sampai saat ini belum ada bantuan dari pihak manapun untuk pembebasan suminya.
menurut kabar yang berkembang mereka ditangkap oleh kapal patroli laut Maritim Malaysia dan langsung membawa mereka ke wilayah Lumut Perak Malaysia.
Selain menangkap enam orang nelayan, kapal nelayan berikut ikan hasil pencarian di laut satu hari juga ikut disita.
Kabar penangkapan enam nelayan langkat ini juga diperkuat oleh sejumlah nelayan lain yang sama-sama melaut bersama keenam nelayan tersebut dan sudah kembali ke Langkat.
Namun menurut nelayan lain, mereka bersama kapal ikan yang ditangkap Malaysia masih berada di perairan laut Indonesia.
Pihak keluarga hanya berharap Pemerintah Indonesia dapat membantu pengrusan ke enam nelayan yang ditangkap itu.
Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumatera Utara berjanji akan memfasilitasi untuk secepatnya nelayan tersebut bebas dan berkordinasi dengan pemerintah Kabupaten Langkat.
Hingga kini keluarga nelayan berharap agar seluruh nelayan yang ditangkap di Malaysia segera kembali ke Kabupaten Langkat berkumpul dengan keluarga.(hendra)
Nelayan tersebut yakni, Muhammad Rajali Taufik Hidayat, Saiful Amri, Elmi Syahputra, Usman, Kasim dan Junaidi.
Mereka ditangkap pada hari Rabu Sore lalu setelah melaut selama satu hari.
Istri salah satu nelayan, Siti Maryam mengatakan, hingga saat ini, belum diketaui nasib ke-6 nelayan yang ditangkap tersebut. Pemerintah setempat belum memberikan pernyataan tentang pembebasan nelayan tersebut.
"Hingga kini memang belum jelas nasib suami-suami kami. Pemerintah setempat sepertinya tidak perduli dan tidak mau ambil open menanggapi masalah yang menimpa kami," jelasnya sembari menangis, Jumat (26/2/16).
menurut Siti, dirinya mengetahui bahwa suaminya tertangkap aparat keamanan diraja Malaysia dari nelayan setempat. Dia juga mengaku kalau sampai saat ini belum ada bantuan dari pihak manapun untuk pembebasan suminya.
menurut kabar yang berkembang mereka ditangkap oleh kapal patroli laut Maritim Malaysia dan langsung membawa mereka ke wilayah Lumut Perak Malaysia.
Selain menangkap enam orang nelayan, kapal nelayan berikut ikan hasil pencarian di laut satu hari juga ikut disita.
Kabar penangkapan enam nelayan langkat ini juga diperkuat oleh sejumlah nelayan lain yang sama-sama melaut bersama keenam nelayan tersebut dan sudah kembali ke Langkat.
Namun menurut nelayan lain, mereka bersama kapal ikan yang ditangkap Malaysia masih berada di perairan laut Indonesia.
Pihak keluarga hanya berharap Pemerintah Indonesia dapat membantu pengrusan ke enam nelayan yang ditangkap itu.
Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumatera Utara berjanji akan memfasilitasi untuk secepatnya nelayan tersebut bebas dan berkordinasi dengan pemerintah Kabupaten Langkat.
Hingga kini keluarga nelayan berharap agar seluruh nelayan yang ditangkap di Malaysia segera kembali ke Kabupaten Langkat berkumpul dengan keluarga.(hendra)
