Gatot Sebut Kasusnya Sangat Politis, Dalangnya Tengku Erry

Sebarkan:
Gubernur Sumatera Utara (non aktif) Gatot Pujo Nugroho mengatakan bahwa sangat kental muatan politis dalam kasus yang menjerat dia dan istrinya Evy Susanti. Bahkan ia menilai ada upaya dari pihak-pihak tertentu untuk melengserkan dirinya dari jabatan Gubernur Sumut.

Penilaian tersebut, menurut gatot didasari atas manuver dan kepentingan politik Wakil Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, mengingat Erry yang diduga sebagai penggerak pelaporan kasus Dana Bansos ke Kejaksaan.

"Peristiwa ini lebih banyak nuansa politik. Ini berdasarkan bukti yang kami temukan di lapangan. Salah satu yang kami temukan adalah saudara Wakil Gubernur Sumatera Utara (Tengku Erry Nuradi)," ungkap Gatot saat membacakan pledoi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (24/02/2016).
Agar persaingan politik tidak meluas, Gatot berupaya menyelesaikannya melalui jalur islah. Apalagi, kata Gatot, Wakil Gubernur Sumut dan petinggi Kejaksaan Agung sama-sama kader Partai Nasdem. Menurut Gatot, pendekatan islah inilah yang bisa menyelesaikan persoalan yang tidak memiliki dalih dalam sisi hukumnya.

"Kenapa islah penting? Karena Wakil Gubernur (Erry) adalah Ketua DPW Nasdem Sumut dan penegakan hukum di kejaksaan adalah kader Nasdem (M. Prasetyo). Maka islah ini kami sampaikan agar kasus dugaan korupsi Dana Bansos bisa dicabut," ujar Gatot.

Seperti diketahui sebelumnya, Gatot beserta istrinya Evy Susanti dituntut hukuman masing-masing 4,6 tahun dan 4 tahun penjara. Jaksa Penuntut Umum KPK menganggap keduanya terbukti melakukan penyuapan kepada hakim PTUN Medan, serta kepada mantan Anggota DPR/mantan Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella.(ist)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar