Sedikitnya 7000 hektare padi berhasil ditanam pada musim tanam pertama bulan Januari 2016. Luasan ini masih akan bertambah setelah puncak musim tanam pada bulan Februari.
Kabid Produkdi pada Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun Juliana Purba, kepada METRO SIANTAR, Sabtu (31/1) mengatakan, dalam rangka operasi khusus ketahanan pangan dari Kementerian Pertanian, pemerintah mendorong petani untuk menanam padi, jagung dan kedele (pajale). Petani didorong untuk melakukan percepatan tanaman, peningkatan produksi melalui tepat waktu, tepat dosis untuk pupuk pestisida, tepat aplikasi dan tepat cara.
Kita mempunyai target yang diberikan pemerintah pusat dan provinsi. Maka dilakukan usaha-usaha agar seluruh petani bergiat. Dilakukan juga kerjasama dengan TNI, khususnya Kodim 0207/Simalungun” kata Juliana.
Percepatan tanam dilakukan dengan mempercepat proses pengolahan lahan sawah setelah panen. Lahan tidak dibiarkan menganggur selama berbulan-bulan, seperti yang dilakukan petani selama ini. Alasannya biasanya karena ingin mengistirahatkan lahan, dan karena masalah kekurangan air, jika dilakukan secara serentak.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Simalungun Jan Posman Purba menambahkan, program percepatan tanam padi dilakukan dengan langsung mendorong petani yang telah melakukan panen untuk segera mengolah lahan sawah dan melakukan penyemaian bibit. Kebutuhan air, sebagai salah satu faktor utama pengolahan lahan, saat ini terbantu dengan turunnya hujan di beberapa wilayah Simalungun.
Program pembangunan irigasi yang berkesinambungan, secara langsung telah memberikan dampak positif bagi ketersediaan air untuk lahan petani. Sementara alat pengolahan lahan, hand traktor, diyakini mencukupi dengan semakin banyaknya bantuan yang telah diserahkan kepada petani, di samping milik petani pribadi.
Dinas Pertanian bekerjasama dengan TNI dengan melakukan penanaman bersama, sekaligus memberikan penyuluhan pertanian kepada petani. Kehadiran TNI banyak membantu mewujudkan target program ketahanan pangan ini,” kata Jan Posman Purba.
Untuk tahun 2015, Pemkab Simalungun menyerahkan bantuan bibit benih padi, pupuk dan saprodi pertanian kepada petani. Tujuannya untuk meningkatkan produksi padi, yang diharapkan berimbas pada peningkatan kesejahteraan petani.(rel/bb)
Sementara Kepala Dinas Pertanian Simalungun Jan Posman Purba menambahkan, program percepatan tanam padi dilakukan dengan langsung mendorong petani yang telah melakukan panen untuk segera mengolah lahan sawah dan melakukan penyemaian bibit. Kebutuhan air, sebagai salah satu faktor utama pengolahan lahan, saat ini terbantu dengan turunnya hujan di beberapa wilayah Simalungun.
Program pembangunan irigasi yang berkesinambungan, secara langsung telah memberikan dampak positif bagi ketersediaan air untuk lahan petani. Sementara alat pengolahan lahan, hand traktor, diyakini mencukupi dengan semakin banyaknya bantuan yang telah diserahkan kepada petani, di samping milik petani pribadi.
Dinas Pertanian bekerjasama dengan TNI dengan melakukan penanaman bersama, sekaligus memberikan penyuluhan pertanian kepada petani. Kehadiran TNI banyak membantu mewujudkan target program ketahanan pangan ini,” kata Jan Posman Purba.
Untuk tahun 2015, Pemkab Simalungun menyerahkan bantuan bibit benih padi, pupuk dan saprodi pertanian kepada petani. Tujuannya untuk meningkatkan produksi padi, yang diharapkan berimbas pada peningkatan kesejahteraan petani.(rel/bb)
