Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Kota Binjai, Yusrizal, menyatakan jumlah korban akibat bencana banjir di Kota Binjai mencapai 13.700 orang.
Dari jumlah itu, sepuluh orang diantaranya terpaksa dirawat di rumah sakit, akibat kondisi tubuh yang melemah. Dimana, sebagian besar korban yang dirawat itu merupakan para lansia.
Hal itu diungkapkan Yusrizal kepada wartawan, saat dihubungi via sambungan telepon seluler, Selasa (9/2/16), menyusul bencana banjir yang melanda pemukiman di 12 kelurahan se-Kota Binjai akibat meluapnya permukaan air Sungai Mencirim dan Sungai Bingai, Senin (8/2/16).
"Data akhir kita, total korban banjir mencapai 13.700-an orang. Sepuluh diantaranya dirawat di rumah sakit. Namun hingga sore ini, hanya tinggal dua warga saja yang dirawat," terangnya.
Beruntung menurut Yusrizal, tidak ada laporan dari warga, terkait keberadaan korban meninggal, luka, ataupun hanyut saat bencana banjir terjadi.
"Ahamdulillah, sampai saat ini belum ada kita terima laporan korban yang meninggal, luka ataupun hilang," jelasnya.
Hanya saja Yusrizal mengakui, ada lima rumah dilaporkan hanyut, dan 14 bangunan mengalami kerusakan. Bangunan rusak meliputi, sepuluh rumah, dua jembatan, satu sekolah, dan satu masjid.
"Untuk total kerugian, saya belum bisa pastikan berapa. Sebab kita masih fokus dalam proses pembersihan puing, dan distribusi logistik. Namun taksiran kita, nilai kerugian mencapai miliran rupiah," ujarnya.
Selain karena banyak bangunan mengalami kerusakan, sebagian besar perabot rumah tangga, peralatan elektronik, dan kendaraan, juga ikut terendam.
Guna mengantisipasi kemungkinan munculnya kembali korban akibat bencana banjir susulan, Yusrizal, mengaku telah melakukan sejumlah langkah pencegahan.
"Hingga saat ini, petugas BPBD masih disiagakan di tiga posko dan sejumlah titik rawan. Sehingga jika banjir kembali terjadi, proses evakuasi korban bisa segera dilakukan," pungkasnya.
Selain itu, Yusrizal turut mengimbau warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai, agar senantiasa waspada, mengingat curah hujan masih relatif tinggi.(hendra)
"Ahamdulillah, sampai saat ini belum ada kita terima laporan korban yang meninggal, luka ataupun hilang," jelasnya.
Hanya saja Yusrizal mengakui, ada lima rumah dilaporkan hanyut, dan 14 bangunan mengalami kerusakan. Bangunan rusak meliputi, sepuluh rumah, dua jembatan, satu sekolah, dan satu masjid.
"Untuk total kerugian, saya belum bisa pastikan berapa. Sebab kita masih fokus dalam proses pembersihan puing, dan distribusi logistik. Namun taksiran kita, nilai kerugian mencapai miliran rupiah," ujarnya.
Selain karena banyak bangunan mengalami kerusakan, sebagian besar perabot rumah tangga, peralatan elektronik, dan kendaraan, juga ikut terendam.
Guna mengantisipasi kemungkinan munculnya kembali korban akibat bencana banjir susulan, Yusrizal, mengaku telah melakukan sejumlah langkah pencegahan.
"Hingga saat ini, petugas BPBD masih disiagakan di tiga posko dan sejumlah titik rawan. Sehingga jika banjir kembali terjadi, proses evakuasi korban bisa segera dilakukan," pungkasnya.
Selain itu, Yusrizal turut mengimbau warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai, agar senantiasa waspada, mengingat curah hujan masih relatif tinggi.(hendra)