Banjir yang melanda Kota Binjai, Sumatera Utara menyebabkan sumber air warga keruh karena terendam lumpur dan kotoran yang terbawa banjir. Akibatnya, warga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.
Sumur-sumur warga keruh akibat terkena lumpur, kotoran, sampah atau barang barang yang terbawa banjir.
Wargapun harus mencari sumur warga yang masih bersih dan jernih untuk minum, mandi hingga untuk mencuci pakaian.
Salah satu rumah warga yang ramai didatangi warga untuk mendapatkan air bersih adalah rumah Lia, warga RW 2, Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai.
Hampir setiap hari, puluhan warga silih berganti mendatangi rumahnya untuk mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Saat banjir besar melanda Binjai pekan lalu, rumah Lia juga menjadi korban derasnya arus banjir sehingga merobohkan seluruh bangunan rumahnya.
Banjir setinggi dua meter dan arus banjir yang deras merobohkan seluruh dinding rumahnya dan menghanyutskan sebagian besar barang-barang berharga miliknya.
Yang tinggal dari rumahnya hanya bangunan kamar mandi dan sumurnya yang masih bersih. Ia berharap, adanya bantuan dari pemerintah untuk membangun rumahnya kembali.
"Saya sangat berharap sekali agar pemerintah mau memberikan bantuan kepada kami agar rumah kami dapat kembali dibangun," ujarnya berharap, Minggu (14/2/16).
Dikatakannya, hingga saat ini, belum ada ketegasan pemerintah setempat terkait banyaknya rumah warga yang rusak akibat dihantam derasnya arus banjir yang melanda Kota Binjai.
"Hingga sekarang belum ada ketegasan dari pemerintah, dan hingga kini kami masih bingung harus bagaimana untuk memperbaiki rumah kami kembali," jelasnya.(hendra)
