“Suamiku Kembali Kepangkuan Sang Pencipta Selisih Dua Jam Dengan Kelahiran Anak Lelaki Pertamaku”
Berat rasanya cobaan yang dialami Erni Mariani. Wanita berumur 27 tahun ini, didianogsa mengidap penyakit Tumor Ganas (Ovarium) Stadium tiga. Hasil operasi yang telah satu kali dilakukannya di Rumah Sakit Pringadi Medan, pada bulan lalu berhasil mengangkat tiga gumpalan seperti lemak dengan berat tiga kilogram. Alhasil, operasi yang dilaksanakan melalui BPJS tersebut membuat kesehatan tubuh Ibu satu anak ini mulai pulih.
Namun, hasil operasi yang telah dilakukan Erni Mariani belum dapat dinyatakan sembuh total. Pihak rumah sakit Pringadi medan, menyatakan bahwa masih ada dua gumpalan lagi yang terdapat ditubuh Erni. "Pihak rumah sakit pringadi bilang masih akan dilakukan operasi lagi, karena dua gumpalan yang sama masih ada di bagian punggung. Awalnya, penyakit saya ini dari bendolan kecil di selangkangan, kemudian menjalar ke belakang punggung, hingga membuat perut saya membesar,” kata Erni.
Lanjut Erni, penyakit tumor ganas yang dialaminya tersebut sudah berlangsung selama enam bulan lamanya. Kondisi, tubuhnya mulai drop, semenjak Zanuar Syahputra, suami tercintanya meninggalkan dunia untuk selamanya. Kembalinya sang suami ke panggkuan sang pencipta, selisih dua jam dari kelahiran anak pertama mereka pada tahun 2014.
“setelah meng-adzankan anak lelaki kami yang baru lahir, (almarhum) suami saya, kemudian menguburkan ari ari (tali pusat) di halaman rumah. Tak lama berselang, suami saya muntah muntah, dan batuk hingga akhirnya menghebmbuskan nafas terakhir” Kenang Erni dalam kisahnya.
Anak lelaki Erni dan Alm Zanuar, diberi nama Muhammad Ananda. Saat ini, anak yang berstatus Yatim tersebut, hanya bisa telentang di tempat tidur. Ceria, canda, tawa yang seharusnya dapat diperolehnya dari sang putra sulungnya itu dapat menghibur kesedihan Erni Mariani, kini tak didapatnya. Hanya kesedihan, dan ratapan hidup yang membaluti kehidupan Erni Mariani.
Berat rasanya cobaan yang dialami Erni Mariani. Wanita berumur 27 tahun ini, didianogsa mengidap penyakit Tumor Ganas (Ovarium) Stadium tiga. Hasil operasi yang telah satu kali dilakukannya di Rumah Sakit Pringadi Medan, pada bulan lalu berhasil mengangkat tiga gumpalan seperti lemak dengan berat tiga kilogram. Alhasil, operasi yang dilaksanakan melalui BPJS tersebut membuat kesehatan tubuh Ibu satu anak ini mulai pulih.
Namun, hasil operasi yang telah dilakukan Erni Mariani belum dapat dinyatakan sembuh total. Pihak rumah sakit Pringadi medan, menyatakan bahwa masih ada dua gumpalan lagi yang terdapat ditubuh Erni. "Pihak rumah sakit pringadi bilang masih akan dilakukan operasi lagi, karena dua gumpalan yang sama masih ada di bagian punggung. Awalnya, penyakit saya ini dari bendolan kecil di selangkangan, kemudian menjalar ke belakang punggung, hingga membuat perut saya membesar,” kata Erni.
Lanjut Erni, penyakit tumor ganas yang dialaminya tersebut sudah berlangsung selama enam bulan lamanya. Kondisi, tubuhnya mulai drop, semenjak Zanuar Syahputra, suami tercintanya meninggalkan dunia untuk selamanya. Kembalinya sang suami ke panggkuan sang pencipta, selisih dua jam dari kelahiran anak pertama mereka pada tahun 2014.
“setelah meng-adzankan anak lelaki kami yang baru lahir, (almarhum) suami saya, kemudian menguburkan ari ari (tali pusat) di halaman rumah. Tak lama berselang, suami saya muntah muntah, dan batuk hingga akhirnya menghebmbuskan nafas terakhir” Kenang Erni dalam kisahnya.
Anak lelaki Erni dan Alm Zanuar, diberi nama Muhammad Ananda. Saat ini, anak yang berstatus Yatim tersebut, hanya bisa telentang di tempat tidur. Ceria, canda, tawa yang seharusnya dapat diperolehnya dari sang putra sulungnya itu dapat menghibur kesedihan Erni Mariani, kini tak didapatnya. Hanya kesedihan, dan ratapan hidup yang membaluti kehidupan Erni Mariani.
Muhammad Ananda, anak lelaki dambaan Erni tersebut, menderita penyakit yang belum diketahui hasil dianogsa Medis. Kejang pada tubuh Ananda, dirasakannya semenjak umur satu tahun. “ sekarang M Ananda, umur dua tahun, tubuhnya hanya bisa telentang, tangannya hanya bisa tergenggam, kakinya menyilang ke kaki kiri, jari kaki tetekuk, pandangan mata nya kosong tak berarah, mulutnya selalu berarah” jelas Nisa, adik kandung Erni yang saat ini menghabiskan waktu keseharianya untuk, merawat, menjaga dan membawa kakak dan keponakanya berobat.
Nisa, menuturkan. Bahwa, kondisi perkembangan tubuh dan mental Ananda mulai tampak ketik umurnya beranjak dua tahun. “ Ananda sudah dibawa ke adam malik dan dilakukan scaning kepala, tapi dari hasil scaning dinyatakan pihak rumah sakit adam malik kepala ananda tidak ada masalah. Maka sekarang perobatan yang diberikan ke Ananda hanya berobat kampung, untuk kusuk. Memang, ananda pernah jatuh diayunan sewaktu umur lima bulan. Tapi kami sempat mendapat penjelasan kalau Ananda mengalami gangguan urat saraf rawan yang terjepit yang membuat kapasitas otak nanda lebih kecil, dan mempengaruhi perkembangan tubuhnya serta tidak seperti anak normal lainnya” ungkap Nisa.
Ketika disoal, bentuk bantuan apa saja yang telah diterima Erni mariani dari Pemerintah Kota Binjai atas hal yang dialaminya. Erni Mariani mengaku hanya dapat memanfaatkan BPJS Kesehatan, serta surat sepotong dari Kelurahan, yang kontotasinya diperuntukan untuk mencari dana bantuan atas derita yang dialaminya.
Isi surat yang didapat atas pengajuan Kepala Lingkungan tersebut, hanya berbunyi bahwa Erni Mariani benar merupakan warga Jalan Manggis, Lingkungan I, Kelurahan Limau Sundai, Kecamatan Binjai Barat. Tertanda tangan Lurah Limau Sundai Cahirul Azmi.
Dirinya dan keluarga berharap sangat besar agar ada pihak yang dapat memberikan perhatian atas cobaan yang dialaminya tersebut. “ alhamdulilah lah bang, adanya bpjs dapat meringankan biaya kesembuhan kakak saya ini. Tapi, kami harus mencari biaya keseharian menyambung hidup dan terapi penyembuhan serta berobat kakak dan keponakan saya ini sudah kemana mana, itulah bantuan dari sanak keluarga dan hamba allah yang kami gunakan untuk kelangsungan kehidupannya” tutur Nisa sembari menundukan kepala. (hendra)
Nisa, menuturkan. Bahwa, kondisi perkembangan tubuh dan mental Ananda mulai tampak ketik umurnya beranjak dua tahun. “ Ananda sudah dibawa ke adam malik dan dilakukan scaning kepala, tapi dari hasil scaning dinyatakan pihak rumah sakit adam malik kepala ananda tidak ada masalah. Maka sekarang perobatan yang diberikan ke Ananda hanya berobat kampung, untuk kusuk. Memang, ananda pernah jatuh diayunan sewaktu umur lima bulan. Tapi kami sempat mendapat penjelasan kalau Ananda mengalami gangguan urat saraf rawan yang terjepit yang membuat kapasitas otak nanda lebih kecil, dan mempengaruhi perkembangan tubuhnya serta tidak seperti anak normal lainnya” ungkap Nisa.
Ketika disoal, bentuk bantuan apa saja yang telah diterima Erni mariani dari Pemerintah Kota Binjai atas hal yang dialaminya. Erni Mariani mengaku hanya dapat memanfaatkan BPJS Kesehatan, serta surat sepotong dari Kelurahan, yang kontotasinya diperuntukan untuk mencari dana bantuan atas derita yang dialaminya.
Isi surat yang didapat atas pengajuan Kepala Lingkungan tersebut, hanya berbunyi bahwa Erni Mariani benar merupakan warga Jalan Manggis, Lingkungan I, Kelurahan Limau Sundai, Kecamatan Binjai Barat. Tertanda tangan Lurah Limau Sundai Cahirul Azmi.
Dirinya dan keluarga berharap sangat besar agar ada pihak yang dapat memberikan perhatian atas cobaan yang dialaminya tersebut. “ alhamdulilah lah bang, adanya bpjs dapat meringankan biaya kesembuhan kakak saya ini. Tapi, kami harus mencari biaya keseharian menyambung hidup dan terapi penyembuhan serta berobat kakak dan keponakan saya ini sudah kemana mana, itulah bantuan dari sanak keluarga dan hamba allah yang kami gunakan untuk kelangsungan kehidupannya” tutur Nisa sembari menundukan kepala. (hendra)