Petani di Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, sangat mengharapkan perhatian Dinas Pertanian Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dalam hal pengadaan bantuan bibit padi dan mesin pertanian berupa handtractor.
Hal itu diungkapkan Ketua Kelompok Tani Rukun Kelurahan Payaroba, Besur, saat pelaksanaan penanaman padi serentak Koramil 01/Binjai Kota, pada lahan persawahan tadah hujan seluas 35 hektar di Lingkungan IV, V, dan VI, Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, Minggu (31/1).
“Selama ini, kami memang belum pernah menerima bantuan seperti itu,” ujar Besur, didampingi Koordinator PPL Zulfan Ardiansyah, dihadapan Pabung Kodim 0203/Langkat, Kapten (Inf) B Sagala, Danramil 01/Binjai Kota, Kapten (Inf) Johansyah, Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kota Binjai, Gelora Jaya Ananda, dan Lurah Payaroba, Ahmad Zachwan.
Dikatakannya, untuk areal penanaman seluas 35 hektar, diperlukan setidaknya 1 ton bibit padi. Meski dianggap sangat besar, namun menurutnya jumlah itu relatif wajar, mengingat lahan yang akan ditanami masih tergolong luas.
Berdasarkan hitung-hitungan kami, taksiran kebutuhan bibit yang diperlukan jumlahnya sekitar 700 kilogram sampai 1 ton. Jumlah itu sesuai dengan potensi dan ketersediaan lahan persawahan yang cukup besar di sini,” terang Besur.
Dia mengaku sering merasa iri dengan petani di daerah lain, terutama di Kabupaten Langkat, yang justru lebih menjadi prioritas sasaran penyaluran bantuan bibit, obat-obatan, dan mesin pertanian.
Kalau dibanding dengan ketersediaan lahan di Langkat, saya akui luas persawahan di Binjai memang masih kalah jauh. Tapi apa salahnya kami yang di sini juga ikut dibantu,” katanya.
Sebelumnya, Danramil 01/Binjai Kota, Kapten (Inf) Johansyah menyatakan kesiapan pihaknya membantu Pemerintah Kota Binjai, untuk menjadikan Kelurahan Payaroba sebagai salah satu lumbung padi di Kota Binjai.
Hal ini saya rasa realistis. Sebab ketersediaan lahan pertanian produktif di Kelurahan Payaroba masih cukup banyak, sehingga itu harus bisa dioptimalkan,” terangnya.
Hanya saja diakui Johansyah, sebagian besar lahan tersebut banyak yang telah beralih fungsi sebagaian kawasan pemukiman dan perkebunan, serta dibiarkan menjadi lahan tidur.(rel/bb)
Berdasarkan hitung-hitungan kami, taksiran kebutuhan bibit yang diperlukan jumlahnya sekitar 700 kilogram sampai 1 ton. Jumlah itu sesuai dengan potensi dan ketersediaan lahan persawahan yang cukup besar di sini,” terang Besur.
Dia mengaku sering merasa iri dengan petani di daerah lain, terutama di Kabupaten Langkat, yang justru lebih menjadi prioritas sasaran penyaluran bantuan bibit, obat-obatan, dan mesin pertanian.
Kalau dibanding dengan ketersediaan lahan di Langkat, saya akui luas persawahan di Binjai memang masih kalah jauh. Tapi apa salahnya kami yang di sini juga ikut dibantu,” katanya.
Sebelumnya, Danramil 01/Binjai Kota, Kapten (Inf) Johansyah menyatakan kesiapan pihaknya membantu Pemerintah Kota Binjai, untuk menjadikan Kelurahan Payaroba sebagai salah satu lumbung padi di Kota Binjai.
Hal ini saya rasa realistis. Sebab ketersediaan lahan pertanian produktif di Kelurahan Payaroba masih cukup banyak, sehingga itu harus bisa dioptimalkan,” terangnya.
Hanya saja diakui Johansyah, sebagian besar lahan tersebut banyak yang telah beralih fungsi sebagaian kawasan pemukiman dan perkebunan, serta dibiarkan menjadi lahan tidur.(rel/bb)