Lanjutan Puluhan Karung Beras Bulog Bantuan Ditimbun di Rumah Dinas Sosial Deliserdang

Kepala Dinas Sosial Deliserdang Raslan Sitompul membantah telah menyembunyikan puluhan karung beras bulog di rumah dinasnya yang ada di Kompleks Perkantoran Bupati Deliserdang.
Raslan Sitompul yang dikonfirmasi oleh wartawan melalui ponselnya,
membantah telah menyembunyikan puluhan beras bulog itu di rumah dinasnya.
Dirinya menceritakan, beras dipindahkan dari gudang pada bulan Januari lalu
karena ada pemeriksaan yang dilakukan tim Pusat ke Deliserdang.
Raslan Sitompul juga mengakui, memang seharusnya beras itu sudah cocok untuk dikembalikan lagi ketempat
asalnya di gudang.
"kemarin petunjuk orang pusat itu gak boleh disatukan antara barang bantuan
yang mereka kasih dengan barang dari dinas sosial. Makanya disitu saya
suruh staf untuk memindahkannya kerumah dinas. Seharusnya memang karena
sudah selesai pemeriksaan beras dikembalikan tapi ini belum. Memang kalau orang gak tau ceritanya pastilah dibilang kita menyembunyikan beras itu
tapi gitulah ceritanya,” jelas Raslan.
Dijelaskannya kejadian ini bisa terjadi karena ada hubungannya dengan
kekosongan jabatan dari Kabid Pelayanan Sosial. Menurutnya sebelumnya
Kepala Dinas Sosial Deliserdang Raslan Sitompul membantah telah menyembunyikan puluhan karung beras bulog di rumah dinasnya yang ada di Kompleks Perkantoran Bupati Deliserdang.
Raslan Sitompul yang dikonfirmasi oleh wartawan melalui ponselnya,
membantah telah menyembunyikan puluhan beras bulog itu di rumah dinasnya.
Dirinya menceritakan, beras dipindahkan dari gudang pada bulan Januari lalu
karena ada pemeriksaan yang dilakukan tim Pusat ke Deliserdang.
Raslan Sitompul juga mengakui, memang seharusnya beras itu sudah cocok untuk dikembalikan lagi ketempat
asalnya di gudang.
"kemarin petunjuk orang pusat itu gak boleh disatukan antara barang bantuan
yang mereka kasih dengan barang dari dinas sosial. Makanya disitu saya
suruh staf untuk memindahkannya kerumah dinas. Seharusnya memang karena
sudah selesai pemeriksaan beras dikembalikan tapi ini belum. Memang kalau orang gak tau ceritanya pastilah dibilang kita menyembunyikan beras itu
tapi gitulah ceritanya,” jelas Raslan.
Dijelaskannya kejadian ini bisa terjadi karena ada hubungannya dengan
kekosongan jabatan dari Kabid Pelayanan Sosial. Menurutnya sebelumnya
Kabidnya, Aldi sudah pindah tugas ke Pemko Medan. Akibatnya tidak ada yang
memantau apakah beras itu sudah dikembalikan ke kantor atau tidak.
"Kita sengaja tidak letakkan beras itu di kantor dinas karena kondisi kantor. Kaliankan tau bagaimana kantor kita itu kecilnya. Manalah muat disitu. Kalau rumah dinas itu memang kosong. Seharusnya rumah dinas itu untuk kepala dinas tapi saya belum tempatkan perabotan saya disitu. Karena rumah
pribadi saya dekatnya cuma di Marendal,” ujar Raslan.
Sebelumnya salah satu anggota Tagana yang meminta agar namanya tidak untuk dituliskan mengatakan, banyak pegawai yang heran mengapa beras bisa disembunyikan di rumah dinas, padahal gudang logistik di Kantor Dinas Sosial ada dibangun tersendiri.
Disebut kalau saat ini kejadian inipun menjadi bahan perbincangan banyak pegawai. "biasanya kalau untuk bahan logistik selalu ditempatkan di gudang karena memang gedung itu dibangun untuk menempatkan barang barang seperti itu.
Kalau di rumah dinas seperti sekarang ini ditempatkan sudah lain ceritanya.
Untuk apa ditempatkan disana, kalian sendiri ajalah yang berpikir. Sudah sejak bulan Desember tahun 2015 lalu puluhan karus beras bulog tersebut disana,” terang salah satu anggota Tagana yang dibenarkan oleh anggota lain.
Mereka menyebut saat ini gedung gudang masih tampak kokoh berdiri dan dirasa lebih aman lagi. Saat ini disebut di gudang hanya ada barang barang operasional Tagana untuk membantu proses penanganan korban bencana ,” beberapa hari lalu ada korban kebakaran di Deli Tua. Seharusnya dapat bantuan beras itu tapi karena di gudang tidak ada beras, ya tidak ada dapat bantuanlah. Kalau dulu barang bahan makanan untuk korban bencana selalu ada tapi sekarang digudang gak ada,”tegasnya.(walsa)
memantau apakah beras itu sudah dikembalikan ke kantor atau tidak.
"Kita sengaja tidak letakkan beras itu di kantor dinas karena kondisi kantor. Kaliankan tau bagaimana kantor kita itu kecilnya. Manalah muat disitu. Kalau rumah dinas itu memang kosong. Seharusnya rumah dinas itu untuk kepala dinas tapi saya belum tempatkan perabotan saya disitu. Karena rumah
pribadi saya dekatnya cuma di Marendal,” ujar Raslan.
Sebelumnya salah satu anggota Tagana yang meminta agar namanya tidak untuk dituliskan mengatakan, banyak pegawai yang heran mengapa beras bisa disembunyikan di rumah dinas, padahal gudang logistik di Kantor Dinas Sosial ada dibangun tersendiri.
Disebut kalau saat ini kejadian inipun menjadi bahan perbincangan banyak pegawai. "biasanya kalau untuk bahan logistik selalu ditempatkan di gudang karena memang gedung itu dibangun untuk menempatkan barang barang seperti itu.
Kalau di rumah dinas seperti sekarang ini ditempatkan sudah lain ceritanya.
Untuk apa ditempatkan disana, kalian sendiri ajalah yang berpikir. Sudah sejak bulan Desember tahun 2015 lalu puluhan karus beras bulog tersebut disana,” terang salah satu anggota Tagana yang dibenarkan oleh anggota lain.
Mereka menyebut saat ini gedung gudang masih tampak kokoh berdiri dan dirasa lebih aman lagi. Saat ini disebut di gudang hanya ada barang barang operasional Tagana untuk membantu proses penanganan korban bencana ,” beberapa hari lalu ada korban kebakaran di Deli Tua. Seharusnya dapat bantuan beras itu tapi karena di gudang tidak ada beras, ya tidak ada dapat bantuanlah. Kalau dulu barang bahan makanan untuk korban bencana selalu ada tapi sekarang digudang gak ada,”tegasnya.(walsa)