Seorang nelayan ditemukan tewas mengenaskan setelah dua hari menghilang saat melaut di perairan laut Afulu, Kabupaten Nias Utara, Sabtu (13/2/16).
Sejumlah warga Desa dan tim SAR yang melakukan pencarian akhirnya menemukan dan mengevakuasi jenazah korban.
Menurut Kepala Pos SAR Nias, Bobby Purba mengatakan, akibat cuaca buruk dan musim badai dua pekan terakhir yang menerjang perairan laut di sejumlah wilayah di Kepulauan Nias telah menelan lima korban jiwa.
Korban meninggal merupakan para nelayan yang sedang melaut karena tergulung di bawa arus ombak.
Sejumlah warga Desa dan tim SAR yang melakukan pencarian akhirnya menemukan dan mengevakuasi jenazah korban.
Menurut Kepala Pos SAR Nias, Bobby Purba mengatakan, akibat cuaca buruk dan musim badai dua pekan terakhir yang menerjang perairan laut di sejumlah wilayah di Kepulauan Nias telah menelan lima korban jiwa.
Korban meninggal merupakan para nelayan yang sedang melaut karena tergulung di bawa arus ombak.
Para korban yakni, dari Kabupaten Nias Utara terdapat tiga orang meninggal dua belum di temukan sementara dua korban lain yaitu dari Nias Barat dan Nias Selatan para korban telah ditemukan.
Menurutnya, perisitiwa yang mengancam sejumlah nelayan hingga tewas di beberapa kawasan di Nias akibat tingginya arus ombak di laut karena cuaca buruk.
Dijelaskannya, saat korban Muhammad Yunus Gulo, penduduk Desa Faekhuna’a, Kecamatan Afulu, di temukan, kondisinya sudah mulai membusuk.
"Saat kita temukan, kondisi korban mulai membusuk dan mengeluarkan bau busuk dari jenazah korban. Kini korban tengah dilakukan autopsi untuk penyelidikan," jelasnya.(hendra)
Menurutnya, perisitiwa yang mengancam sejumlah nelayan hingga tewas di beberapa kawasan di Nias akibat tingginya arus ombak di laut karena cuaca buruk.
Dijelaskannya, saat korban Muhammad Yunus Gulo, penduduk Desa Faekhuna’a, Kecamatan Afulu, di temukan, kondisinya sudah mulai membusuk.
"Saat kita temukan, kondisi korban mulai membusuk dan mengeluarkan bau busuk dari jenazah korban. Kini korban tengah dilakukan autopsi untuk penyelidikan," jelasnya.(hendra)
